TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pedagang di kawasan Pantai Muaro Lasak membantah telah membuang sampah di kawasan pantai, Jumat (21/1/2022).
Sampai saat ini, problem sampah masih menjadi pekerjaan rumahan, yang belum terselesaikan dari tahun ke tahun di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Hingga Jumat hari ini, terlihat di kawasan objek wisata, lokasi masyarakat berlibur untuk melepas penat dan rehat dari pekerjaan.
Namun, sampah mengganggu pemandangan para pengunjung dalam menikmati kawasan Pantai Padang yang indah.
Seorang pedagang, Robi Eka Putra mengatakan sampah ini adalah sampah kiriman yang dibawa dari hulu sungai.
Ia mengatakan, untuk kawasan Pantai Muaro Lasak hanya dari pintu muara sampai ke Tugu Merpati Perdamaian.
"Sedangkan selain itu, itu tidak termasuk kawasan Pantai Muaro Lasak lagi," kata Robi Eka Putra.
Ia mengatakan, yang berjualan di kawasan Pantai Muaro Lasak adalah satu keluarganya dan masih anak kemenakannya.
"Saya sebagai pedagang yang dituakan di sini dan pernah menjabat sebagai Ketua Pemuda mengatakan bahwa ini adalah sampah kiriman," katanya.
Kata dia, para pedagang, termasuk PKL khusus Pantai Muaro Lasak dibawa ke jalan untuk dikumpulkan sehingga dapat dibawa oleh petugas kebersihan.
"Pada saat tutup, kita sapu semua agar bersih lagi. PKL di sini habis jualan sampahnya dibawa semua," katanya.
Sedangkan, sampah-sampah yang ada di kawasan pantai saat ini adalah sampah kiriman.
"Seandainya Kota Padang ini tidak hujan-hujan, tidak bakalan ada yang namanya sampah di sini," katanya.
Akibat menumpuknya sampah di kawasan Pantai Muaro Lasak dibandingkan Pantai Danau Cimpago adalah adanya perubahan bentuk pintu muara.
Ia melihat perubahan pintu muara yang melengkung mengarah ke Pantai Muaro Lasak membuat sampah menumpuk di kawasan itu saja.