TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Kota (Pemko) Padang telah mengizinkan para murid untuk kembali belajar ke sekolah dengan proses pembelajatan belajar mengajar atau proses belajar secara tatap muka.
Hal itu dikatakan oleh Wali kota Padang, Hendri Septa di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (19/1/2022).
Hingga saat ini, pihaknya telah melakukan musyawarah untuk kembali memindahkan proses belajar daring ke sekolah.
Musyawarah dilakukan dengan dinas terkait membahas proses belajar tatap dengan capaian vaksinasi Kota Padang yang sudah mencapai 70 persen.
"Pembelajaran tatap muka kan sudah dimulai. Per tanggal 10 Januari 2022 telah dilakukan musyawarah dengan jajaran, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dishub, dan juga komite dari sekolah serta para orang tua," kata Wali kota Padang, Hendri Septa.
Baca juga: Dhiky Armadhany Pimpin Gerakan Nasional Mahasiswa Indonesia, Cabang Padang 2022-2024
Baca juga: Sampah Muncul Lagi di Pantai Muaro Lasak Padang, Warga: Ini Baru, Sebelumnya Sudah Diangkut Petugas
Hendri Septa mengatakan, proses belajar mengajar di Kota Padang dilakukan pembaharuan dengan meniadakan proses belajar daring.
"Kita ganti 3 jam belajar secara daring itu, dengan belajar ke sekolah. Saat ini yang kita lakukan adalah tidak melakukan daring," kata wali kota.
Namun, imbuh Wali kota Hendri Septa bahwa yang dilakukan pada saat ini adalah proses belajar tatap muka.
"Insyaallah, kita akan melakukan vaksinasi anak-anak didik dengan usia 6- 11 tahun sesuai yang diperintahkan oleh Bapak Presiden," kata wali kota.
Baca juga: Sempat Bersih Beberapa Hari Pantai Muaro Lasak Padang Kembali Dipenuhi Sampah Plastik hingga Batok
Hendri Septa berharap mendapat dukungan penuh dari para orang tua dan masyarakat agar vaksinasi ini dapat berjalan dengan baik.
"Ini tujuannya agar anak-anak kita semakin kuat dan dapat belajar dengan tenang," ujar Hendri Septa.
Kata dia, jika sudah sangat mereda pandemi ini dan diharapkannya kehidupan masyarakat dapat kembali seperti semula sebelum adanya Covid-19.
Terkait vaksinasi umur 6-11 tahun ini akan dilakukan dengan pendekatan persuasif tanpa adanya unsur paksaan.
"Kita akan membujuk orang tua, dan memberikan arahan kepada orang tua tentang pentingnya vaksinasi ini," kata Hendri Septa.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)