Amien Rais di Sumbar

Ingin Bersaing di Sumatera Barat? Partai Ummat Harus Punya Figur Lokal yang Kuat Jadi Vote Getter 

Penulis: Panji Rahmat
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjend Partai Ummat Ahmad Muhajir Sodruddin (kiri), Ketua Umum Permata Ummat (tengah) dan Waketum Partai Ummat Benny Suharto saat silaturahmi di Padang, Rabu (19/1/2022)

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- DPW Partai Ummat harus memiliki figur lokal yang sangat kuat bila ingin bersaing merebut suara masyarakat di Sumatera Barat. 

Menurut Dosen Ilmu Politik Unand, Asrinaldi ada beberapa hal yang harus dilakukan Partai Ummat untuk bersaing di Sumbar.

Ia membeberkan meski dalam konteks Reborn, Partai Ummat tetap harus memperhatikan bagaimana kondisi masyarakat Sumatera Barat agar bisa mendapatkan perolehan suara.

Baca juga: Sekjen Partai Ummat Sebut Sumbar Jadi Lumbung Suara, Singgung Sejarah Panjang Masa Lalu Amien Rais

Baca juga: Peluang Partai Ummat Raih Simpati Warga Sumbar, Asrinaldi: Banyak Faktor Harus Diperhatikan

"Walau reborn, masyarakat kita tidak terlalu ideologis dengan partai politik," katanya saat dihubungi Rabu (19/1/2022).

Asrinaldi berujar bahwa masyarakat Sumbar masih bergantung pada figur atau sosok dalam menentukan pilihan.

"Menurut saya kalau untuk sosok Amien Rais pasti memiliki pendukung di Indonesia walau saat ini sudah berkurang karena momentumnya tidak tepat," bebernya.

Jika di pusat ada figur Amien Rais, menurut Asrinaldi untuk di Sumbar sosok figur juga dibutuhkan oleh Partai Ummat.

"Siapa di Sumbar sosok figur Partai Ummat yang bisa jadi vote getter yang bisa mengumpulkan suara untuk partai," jelasnya.

Baginya jika Partai Ummat tidak bisa mencari sosok seperti ini, maka akan kesulitan untuk bersaing.

"Partai Ummat harus punya figur yang relevan dan konsekuen baru bisa bersaing kalau tidak akan kesulitan," terangnya.

Selain itu sosok figur tersebut juga harus bisa menerjemahkan bahasa politik Partai Ummat ke generasi muda.

"Kalau tidak akan sulit juga menggaet generasi muda yang sering terpapar informasi tentang partai ini belum banyak. Sehingga harus ada kerja ekstra untuk bisa melakukan ini," tuturnya.

Hal ini mengacu pada eksistensi partai yang sampai saat ini masih belum terlihat secara kinerja dan platformnya sulit dipaham dalam realita karena masih konsep saja.

"Ini adalah tantangan dari partai-partai baru tidak hanya Partai Ummat," sebutnya. (*)

Berita Terkini