Terkendala Dana, Cabor Karate Sumbar Tidak Bisa Lakukan Latih Tanding untuk Persiapan PON Papua 2021

Penulis: Panji Rahmat
Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para atlet karate dan pelatih sedang melakukan sesi doa bersama setelah selesai latihan di Gedung Beladiri Gor H Agus Salim Kota Padang, Kamis (26/8/2021).

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Persiapan cabang olahraga (Cabor) karate Sumbar terhalang dana untuk melakukan latih tanding ke luar Sumbar.

PON Papua 2021 sudah semakin dekat, setidaknya hanya tinggal 1 bulan lagi untuk para cabor melakukan persiapan.

Diketahui PON Papua 2021 yang sebelumnya diundur akan digelar pada 2-15 Oktober mendatang.

Cabor karate Sumbar sudah melakukan Training Center (TC) penuh sejak bulan Juli 2021 lalu.

Baca juga: Menengok Persiapan Cabang Olahraga Karate Sumbar untuk PON Papua 2021

Baca juga: Sumbar Targetkan 16 Emas di PON Papua 2021, Taekwondo dan Pencak Silat Diprediksi Sumbang 2 Emas

Baca juga: Ego Irza Rahman Wakili Sumbar di Cabor Panahan PON Papua 2021, Kampus UNP Jadi Pemusatan Latihan

Dalam rangka persiapan ini, setelah melakukan perombakan program latihan karena jadwal awal PON Papua 2021 yang diundur, para kontingen cabor karate ini sudah memasuki program pra kompetisi.

Pelatih kepala cabor karate Sumbar Zelly Heriyanto mengatakan bahwa selama TC penuh para atlet sudah dalam program pra kompetisi.

"Program pra kompetisi ini berlangsung selama 2 bulan untuk mematangkan teknik serta strategi para atlet nantinya," ujar Zelly saat ditemhi setelah sesi latihan.

Baca juga: Persiapan Atlet PON Kontingen Sumatera Barat, Mulai 1 Agustus 2021 Lakukan Pemusatan Latihan

Baca juga: Kontingen Sumatera Barat Pasang Target, Sabet 16 Emas PON Papua 2021

Mantan atlet pelatnas karate ini mengatakan pada program pra kompetisi ini seharusnya para atlet sudah melakukan sparing.

Dalam program ini ia juga merencanakan adanya latih tanding yang dilakukan oleh para atlet.

"Seharusnya pada program ini para atlet sudah melakukan uji coba dengan atlet karate lainnya untuk mengetahui kekurangan menjelang PON nanti," ujarnya.

Baca juga: Sumbar Kirim 188 Atlet untuk Bertarung di PON Papua 2021, Ikuti 29 dari 37 Cabang Olahraga

Terkait latih tanding ini sebenanrnya PON Sumbar sudah melakukannya pada tahun 2020 lalu ke Pekanbaru.

Kendati demikian karena adanya program baru tentu latih tanding harus kembali dilakukan.

"Untuk program baru kita sudah usulkan kembali agar para atlet bisa melakukan latihan tanding," paparnya.

Namun, karena situasi sekarang pihak KONI Sumbar belum memberi kejelasan terkait latih tanding yang akan dilakukan cabor karate Sumbar.

Baca juga: Sumbar Kirim 188 Atlet untuk Bertarung di PON Papua 2021, Ikuti 29 dari 37 Cabang Olahraga

Baca juga: 249 Atlet dan Pelatih untuk PON Papua Diasuransikan, KONI Sumbar dan BPJS Ketenagakerjaan Kerja Sama

"Kita sudah ajukan pada pengurus tapi kabarnya dana KONI Sumbar tidak ada," imbuhnya.

Tentu karena keterbatasan, Zelly harus bisa mengakali bagaimana program latihannya bisa tetap berjalan.

Hal ini dilakukan agar cabor karate bisa tetap memberikan hasil terbaik untuk Tuah Sakato di PON Papua mendatang.

" Kardna keadaan seperti saat ini tentu kita hanya bisa melakukan latih tanding dengan sesama kita di sini," terangnya.

Baca juga: Diculik 3 Pria Bermasker, Siswa SD di Padang Berhasil Kabur Berkat Bekal Ilmu Bela Diri Karate

Baca juga: Menpora RI Apresiasi Peluncuran Tribun-Papua.com, Dahlan: Ikut Sukseskan PON di Tanah Papua

Ia juga membeberkan bahwa latih tanding untuk mematangkan persiapan atlet sifatnya penting.

"Sebenarnya latih tanding ini bisa dilakukan 1 atau 1,5 bulan menjelang PON," tukasnya.

Menurutnya saat melakukan latih tanding pelatih bisa melakukan evaluasi pada para atletnya.

"Melalui latih tanding nantinya kita bisa melakukan evaluasi dan perbaikan pada atlet," paparnya.

Baca juga: Profil Tri Rahmad Priadi, Mantan Pemain PON Sumbar yang Kini Bela Semen Padang FC

Sehingga menurut Zelly jika tidak ada latih tanding tentu membuat pelatih menjadi menerka-nerka kekurangan pemainnya.

"Takutnya sewaktu pertandingan resmi, kalau menurut pelatih sudah maksimal namun ternyata kenyataan belum," ucapnya. (*)

Berita Terkini