Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN- Bila Anda berkunjung ke Pariaman, akan jamak menemukan pedagang keripik jengkol.
Lokasinya ada di pinggir jalan Kelurahan Pasir, Pariaman Tengah.
Posisinya persis di belakang objek wisata Pantai Gandoriah.
Cukup dekat dengan stasiun kereta api Gandoriah dan Pasar Pariaman.
Di sini waga memproduksi kripik jengkol sebesar telapak tangan sehingga memudahkan proses penggorengan.
Keripik jengkol atau biasa disebut karupuak jariang merupakan jenis cemilan berbahan dasar buah jengkol (Archidendron Pauciflorum).
Bagi sebagian orang keripik jengkol dianggap sebagai penambah nafsu makan, karena sangat cocok menjadi kawan lauk.
Memiliki bahan dasar jengkol, cemilan satu ini dapat ditemui di pasar-pasar tradisional, atau kedai-kedai rumahan.
Baca juga: Curhat Pengusaha Keripik Jengkol di Pariaman, Putri: Sebelum Pandemi Bisa Terjual 10 Kg per Hari
Baca juga: Menikmati Teh Telur Sambil Memandang Hamparan Sawah, Panorama Rancak di Kamang Mudiak Kabupaten Agam
Selain menikmati keindahan objek wisata yang ada, wisatawan juga punya pilihan untuk membeli oleh-oleh beragam jenis keripik, utamanya keripik jengkol.
Beberapa usaha rumahan keripik jengkol tampak berjejer di pinggir jalan menuju stasiun kereta api Gandoriah.
TribunPadang.com juga sempat menemui seorang pedagang keripik jengkol di Kota Pariaman, Putri (29), Senin (23/8/2021).
Putri menuturkan, harga satu kilogram keripik jengkol saat ini Rp 160 ribu sampai Rp 180 ribu per kilogram.
Selain itu, juga ada keripik baguak (emping) yang dibanderol Rp Rp 90 ribu per kilogram.
Ada juga 1 kilogram keripik kaladi dan keripik ubi masing-masingnya dijual dengan harga Rp 40 ribu.
"Dari beberapa jenis keripik yang ada, memang favorit pembeli kebanyakan ialah keripik jengkol,"
"Barangkali juga karena keripik jengkol di sini murni, tanpa campuran tepung, dan pembeli bisa melihat langsung saya menumbuk (geprek) jengkol," kata dia.
Nah, bagaimana proses membuat keripik jengkol ini?
Seorang pengusaha keripik jengkol di Kota Pariaman, bernama Putri (29) mengatakan proses pembuatan cemilan ini ternyata sangat sederhana.
Siapapun bisa mengolah di rumah masing-masing dengan peralatan seadanya.
Namun, Putri menyatakan perlu perhatian khusus dalam memilih jengkol yang baik untuk diolah menjadi keripik.
"Jadi jengkol yang baik untuk dibuat keripik ialah jengkol tua yang masih segar," kata Putri saat ditemui wartawan. Senin (23/8/2021).
Putri membeberkan cara mengolah keripik jengkol yang baik.
Pertama, cuci jengkol hingga bersih.
Kemudian, buka kepingan jengkol menjadi dua.
Panaskan minyak goreng, kemudian goreng jengkol tersebut.
Setelah matang, angkat, lalu tiriskan.
Selanjutnya, geprek (tumbuk) secara perlahan tiap kepingan dengan menggunakan batu gilingan cabe, hingga jengkol menipis dan rata.
Ambil satu keping jengkol lainnya dan geprek di sebelah jengkol yang sudah tipis.
Tumbuk perlahan dan sambungkan dengan jengkol pertama, sampai tipis dan merata.
Lakukan sampai 3 hingga 5 keping jengkol, sehingga ukuran keripik menjadi sekira telapak tangan.
Kemudian jemur di bawah sinar matahari sampai kering.
Setelahnya, keripik jengkol siap untuk digoreng.
Panaskan kembali minyak goreng, kemudian goreng jengkol tersebut, perkirakan keripik tersebut garing, dan rapuh sehingga sempurna untuk di makan.
Kemudian, bisa menambah kelezatan keripik jengkol dengan memberi sedikit garam dapur.(*)