Warga Pasaman Barat dan Beruang Bergulat

Beruang yang Serang Warga Pasaman Menghilang, BKSDA Sebut Tidak Menemukan Bekas Jejak Kaki 

Penulis: Rezi Azwar
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas BKSDA Resort saat memasang perangkap besi di lokasi konflik antara beruang madu dan manusia, Kamis (17/6/2021)

Selain itu, terdapat bercak putih di bagian atas dada dan matanya berwarna cokelat.

Sedangkan lidahnya dapat memanjang untuk mencari makanan atau madu lebah di pepohonan.

"Secara umum satwa ini berjalan dengan 4 kakinya, tetapi dapat berdiri saat mencari makan dan memanjat. Sedangkan 2 kaki depan bisa berfungsi layaknya tangan," kata Wawan Sukawan yang juga Plh BKSDA Sumbar, Senin (7/6/2021).

Ia mengatakan, beruang madu lebih aktif pada malam hari dan memiliki kuku yang panjang di keempat lengannya.

Kuku yang panjang tersebut digunakan untuk mencari makanan dan memudahkan dalam memanjat pohon.

"Karena memiliki kuku yang tajam dan panjang. Sebaiknya kita menghindar atau tidak memasuki habitatnya bila diketahui adanya keberadaan satwa tersebut," ujarnya.

Dikatakannya, beruang madu mempunyai penciuman yang sangat tajam sehingga dapat mencium 
bekas injakan satwa lain maupun manusia.

"Pengelihatan diduga biasa saja, sedangkan pendengarannya cukup peka," kata Wawan Sukawan.

Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem, dan kelapa.

"Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya," katanya.

Beruang madu memiliki panjang tubuh lebih kurang 1.4 meter dan berat 50-65 kilogram.

Sifat-sifat fisik beruang madu adalah sebagai berikut:

• Bulunya pendek, mengilau dan pada umumnya hitam (namun terdapat pula yang berwarna coklat kemerahan maupun abu-abu);

• mata berwarna coklat atau biru;

• Hampir setiap beruang madu mempunyai tanda di dada yang unik (warnanya biasanya kuning, oranye atau putih, dan kadang-kadang bertitik-titik);

Halaman
1234

Berita Terkini