Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Berbagai antisipasi dilakukan Pemerintah Provinsi Sumbar saat menjalankan Ramadan di tengah pandemi Corona atau Covid-19.
Hal itu diungkapkan Gubernur Sumbar Mahyeldi usai memberikan tausiyah di Masjid Raya Sumbar, Senin (12/4/2021) malam.
Kata dia, Pemprov Sumbar telah mempunyai Peraturan Daerah (Perda) Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Baca juga: Maklumat dan Tausiyah MUI Sumbar Soal Penyelenggaraan Ibadah Puasa di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: Update Kasus Aktif Covid-19 di Sumbar Sisa 1.515 Orang, Sembuh 30.893, Ini Sebarannya
Gubernur Mahyeldi berpesan kepada bupati wali kota beserta jajaran terkait dan Satgas covid-19 di masing-masing kabupaten kota tetap mempedomani Perda tersebut.
"Tentu hal itu tidak terlepas dari dukungan dari Forkopimda. Kami mendapat informasi, jajaran Kapolda dan Kapolres sudah melakukan itu."
"Kami berharap Perda ini betul-betul bisa dipedomani. Kemudian, lebih maksimal di dalam operasional di masing-masing daerah," harap Mahyeldi.
Di samping itu, terangnya, ia mengimbau masyarakat tetap konsisten untuk mengimplementasikan program 3T dan 5M.
Mahyeldi menyebutkan 3T yakni tracing, testing, dan treatment. Sementara 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
Baca juga: Update Zonasi Covid-19 Sumbar, Lima Puluh Kota Masuk Zona Merah, Zona Oranye Covid Menurun
Baca juga: Sudah 32.440 Warga Terinfeksi Covid-19 di Sumbar hingga 8 April 2021, Ini Sebarannya
Menurut laporan yang diterima, kata Mahyeldi, masih ada beberapa kabupaten kota yang tracing-nya itu masih sedikit.
Dia berharap hal itu bisa ditingkatkan. Kemudian juga, lanjutnya, dengan meningkatnya tracing, testing juga perlu ditingkatkan.
"Kami harapkan ini betul-betul maksimal dan ditingkatkan," sebut Mahyeldi.
Sementara di Bandara Internasional Minangkabau, Mahyeldi mendapat informasi pemeriksaan tes usap masih berjalan.
Dia berharap hal itu juga tetap dilakukan di BIM karena memang BIM salah satu pintu masuk masyarakat dari luar daerah yang memang perlu sangat lebih ketat diawasi dan dikendalikan.
"Ketika itu berjalan, tentu ini menjadi bagian penting meminimalisir penyebaran covid-19 di dalam Sumbar. Walaupun dalam faktanya, tidak sedikit masyarakat yang masuk melalui darat," ucap Mahyeldi.