"Goro mulai tadi pagi, insyaallah besok sudah siap," imbuhnya.
Pria 31 tahun itu juga menceritakan tentang goro yang dilakukan sejak pagi tadi.
Baca juga: Rilis BNPB: 41 Orang Meninggal, 7 Orang Hilang Jadi Korban Banjir Bandang Adonara Flores Timur
Goro dimulai sejak pukul 08.30-17.00 WIB, yang dilakukan oleh masyarakat Nagari Kampung Tengah.
Setidaknya lebih dari 50 orang yang ikut serta dalam goro tadi.
Ia melanjutkan, pembuatan jembatan darurat itu menggunakan pohon kelapa, papan serta pasir timbunan untuk memperlicin ujung-ujung jembatan.
Ia juga menambahkan, untuk konsumsi masyarakat, ditanggung sendiri-sendiri.
"Masyarakat memang kerja ikhlas untuk memperbaiki jembatan tersebut," imbuhnya.
Ia juga menegaskan bahwa jembatan darurat ini hanya mampu bertahan kurang lebih satu tahun.
"Saya dan masyarakat minta ada tanggap darurat dari BPBD serta PU Pessel terkait pemulihan jembatan ini," harapnya.
Masyarakat Butuh Bantuan
Safi'i juga memaparkan, korban banjir Nagari Binjai dan Kampung Tengah masih menunggu bantuan dari pemerintah dan masyarakat luas.
"Sampai saat sekarang baru dua bantuan yang masuk, yaitu Bansos dan Bank Nagari Tapan," terangnya.
Kedua bantuan tersebut sampai Kamis (1/4/2021) sudah selesai dibagikan oleh perangkat nagari, masyarakat yang dibantu oleh BPBD Pessel.
"Kami masih menunggu bantuan, terlebih bantuan berupa sembako," ujar pria 31 tahun itu.
Sampai sekarang menurutnya kedua nagari tersebut masih minim menerima bantuan.
"Untuk masyarakat yang ingin membantu bisa langsung kordinasi ke posko Kecamatan Ranah Ampek Hulu, Tapan," tuturnya. (*)