Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Ahli geologi Sumatera Barat (Sumbar), Ade Edward mengemukakan bahwa makam yang mendadak viral belakangan ini di nagari Sungai Asam, Kabupaten Padang Pariaman, sebenarnya fenomena alam biasa.
Menurutnya, bahwa ada dua kemungkinan ilmiah, mengenai fenomena makam yang menggelembung tersebut.
"Saya belum cek ke lapangan, kemungkinannya berupa diapir. Jadi proses diapirisasi itu, adanya intrusi naiknya tanah atau batuan dari bawah ke atas, melalui rekahan yang ada di sana. Sehingga jadi menyundul, intinya menyundulnya lapisan dari bawah ke atas atas," ujar Ade Edward yang diwawancarai oleh TribunPadang.com melalui sambungan telpon, Minggu (28/3/2021) pukul 09.36 WIB .
Dikatakannya, bahwa Kemungkinan selanjutnya ialah kejadian semacam itu adalah sebuah proses tektonik, yakni adanya tekanan dari bawah permukaan, sehingga membumbung ke atas.
"Namun tentu perlu dipastikan, dikaji, diuji ke lapangan untuk memastikan fenomena yang terjadi. Tentunya secara ilmiah, sehingga tidak menjadi isu yang liar yang mengarah kepada hal-hal yang tidak baik," tutur Ade.
Ade menambahkan bahwa rencananya ia dan tim akan menuju ke lokasi makam viral tersebut, pada Senin (29/3/2021) mendatang.
"Kami akan turunkan tim besok (Senin 29/3/2021-red), survei pendahaluan guna mencari info awal, serta kondisi geologinya, situasi setempat, kondisi-kondisi lainnya," ujar Ade.
Kata Ade, setelah itu ia dan tim akan berkoordinasi dengan lembaga pusat, baik itu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), maupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kemungkinan kami akan turunkan survei bawah permukaan, yakni menggunakan metode georadar. Sehingga, bisa menggambarkan penampakan dibawah permukaan, dan bisa terekam, teknologi georadar ini bisa dibilang cukup maju," imbuh Ade.
Selanjutnya kata Ade, besok (Senin) tim juga akan melakukan persiapan, sehingga rekan-rekan yang nantinya akan membawa peralatan radar tinggal bekerja.
Baca juga: Warga Luar Padang Pariaman Juga Datangi Makam Menggelembung, Sudah 3 Hari Kampung Ramai Dikunjungi
Sejauh ini lanjutnya, fenomena tersebut merupaka hal yang biasa, karena di daerah lain pun hal semacam ini juga terjadi.
"Lubuk Selasih misalnya, kejadian serupa juga terjadi," pungkas Ade.
Ade Edward berharap, agar masyarakat tidak berspekulasi jauh tentang fenomena makam ini.
"Masyarakat diimbau tak perlu berspekulasi ke hal-hal mistik, kuburan keramat, segala macam, tak perlu begitu, kita sikapi secara biasa, ini fenomena alam biasa, cuma kebetulan terjadi di sebuah makam," jelas Ade.