Kisah Nelayan Mentawai Bertahan di Punggung Perahu Setelah Dihantam Badai, Dulu Pernah Mati Mesin

Penulis: Rezi Azwar
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nelayan yang mengalami kecelakaan kapal dan bertahan di atas punggung perahu selama satu malam di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (18/1/2021).

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tim SAR menceritakan detik-detik operasi penyelamatan seorang nelayan yang sudah dua kali mengalami kecelakaan laut di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).

Nelayan tersebut bernama Syamsualam (60) yang dilaporkan hilang pada Minggu (17/1/2021) di kawasan perairan pantai Mapadegat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar.

Korban berhasil ditemukan oleh masyarakat yang hendak menuju Tuapejat menggunakan loangboat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai, Akmal mengatakan korban ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB pada Senin (18/1/2021).

Baca juga: Tak Kunjung Balik Sejak Pagi, Nelayan Dilaporkan Hilang di Perairan Mentawai

Baca juga: Nelayan yang Hilang di Laut Mentawai Ditemukan Selamat, Bertahan di Lambung Kapal Terbalik

"Sekitar pukul 09.45 WIB korban sudah diserahkan ke pihak keluarga, dan operasi pencarian kita tutup," kata Akmal, Selasa (19/1/2021).

Diceritakannya, perahu korban dihantam badai sekitar pukul 15.00 WIB.

Akibatnya perahu yang dibawa korban pun terbalik.

"Namun, korban tidak hilang akal dan berhasil menyelamatkan diri dengan berdiri di punggung perahu yang sudah terbalik," katanya.

Dijelaskan Akmal, setelah menerima laporan ada nelayan hilang, pihaknya telah melakukan pencarian.

Tapi korban tidak ditemukan.

Ternyata korban sudah lebih dulu diselamatkan kapal warga yang berlayar hendak ke Tuapejat.

Saat ditemukan, korban menyelamatkan diri dengan bertahan di punggung perahunya yang sudah terbalik.

"Alhamdulillah ada kapal masyarakat yang sedang menuju Tuapejat, dan bertemu dengan korban yang masih bertahan di punggung perahunya.

Baca juga: 2 Nelayan Melaut Selama 5 Hari, Alami Gangguan Mesin Lalu Diselamatkan Tim SAR Mentawai

Baca juga: Nelayan yang Dilaporkan Hilang di Mentawai Ditemukan Selamat, Tak Pulang karena Mesin Sampan Mati

"Sekitar pukul 07.45 WIB kita lihat kapal masyarakat tersebut, dan kita dekati. Ternyata korban sudah diselamatkan," katanya.

Setelah mengetahui korban diselamatkan kapal warga, korban pun dipindahkan ke kapal tim SAR.

Sementara kapal korban yang terbalik ikut dievakuasi. 

Korban dan perahu dibawa kembali untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

Ditambahkan Akmal, korban sudah 2 kali mengalami kecelakaan kapal laut.

Pertama mati mesin sehingga korban terapung-apung di lautan.

Setelah terapung dalam keadaan mati mesin dan korban berhasil dievakuasi.

"Untuk saat ini, perahu korban dihantam badai. Alhamdulillah korban berhasil selamat dan diserahkan ke pihak keluarga," katanya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai berharap nelayan sebelum berangkat melaut hendaknya melihat prakiraan gelombang dari BMKG.

"Himbaun buat nelayan atau kapal yang berlayar di perairan Mentawai tetap memperhatikan kondisi cuaca dan prakiraan dari BMKG," katanya.

Selanjutnya, saat berlayar pastikan kondisi kesehatan dalam keadaan sehat, dan pastikan logistik yang dibawa mencukupi saat berlayar.

"Kami mengimbau agar para nelayan atau masyarakat yang akan berlayar memastikan BBM (bahan bakar minyak) cukup dan mesin dalam keadaan baik," katanya.

Selain itu, diharapkan yang akan berlayar memastikan membawa peralatan keamanan dalam berlayar.

"Peralatan keamanan tersebut seperti alat komuniaksi, navigasi, dan alat pemancar sinyal bahaya," katanya.

Terakhir, jangan lupa menjaga protokol kesehatan seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

"Harapan kami, semoga warga Mentawai dijauhkan dari kecelakaan, bencana, dan kondisi yang dapat membahayakan manusia," katanya.(*)

Berita Terkini