Kisah Nelayan Mentawai Bertahan di Punggung Perahu Setelah Dihantam Badai, Dulu Pernah Mati Mesin

Penulis: Rezi Azwar
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nelayan yang mengalami kecelakaan kapal dan bertahan di atas punggung perahu selama satu malam di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (18/1/2021).

Setelah mengetahui korban diselamatkan kapal warga, korban pun dipindahkan ke kapal tim SAR.

Sementara kapal korban yang terbalik ikut dievakuasi. 

Korban dan perahu dibawa kembali untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

Ditambahkan Akmal, korban sudah 2 kali mengalami kecelakaan kapal laut.

Pertama mati mesin sehingga korban terapung-apung di lautan.

Setelah terapung dalam keadaan mati mesin dan korban berhasil dievakuasi.

"Untuk saat ini, perahu korban dihantam badai. Alhamdulillah korban berhasil selamat dan diserahkan ke pihak keluarga," katanya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai berharap nelayan sebelum berangkat melaut hendaknya melihat prakiraan gelombang dari BMKG.

"Himbaun buat nelayan atau kapal yang berlayar di perairan Mentawai tetap memperhatikan kondisi cuaca dan prakiraan dari BMKG," katanya.

Selanjutnya, saat berlayar pastikan kondisi kesehatan dalam keadaan sehat, dan pastikan logistik yang dibawa mencukupi saat berlayar.

"Kami mengimbau agar para nelayan atau masyarakat yang akan berlayar memastikan BBM (bahan bakar minyak) cukup dan mesin dalam keadaan baik," katanya.

Selain itu, diharapkan yang akan berlayar memastikan membawa peralatan keamanan dalam berlayar.

"Peralatan keamanan tersebut seperti alat komuniaksi, navigasi, dan alat pemancar sinyal bahaya," katanya.

Terakhir, jangan lupa menjaga protokol kesehatan seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

"Harapan kami, semoga warga Mentawai dijauhkan dari kecelakaan, bencana, dan kondisi yang dapat membahayakan manusia," katanya.(*)

Berita Terkini