Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, KABUPATEN SOLOK - Harimau yang memangsa ternak warga di Jorong Lurah Ingu diduga berbeda dengan harimau yang ditangkap di Jorong Rawang Gadang walau sama-sama berada di kabupaten Solok.
Harimau yang memangsa ternak warga Jorong Lurah Ingu Nagari Simpang Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) diduga harimau yang bermasalah di dalam kawasannya.
Sedangkan, di kawasan lain yaitu Jorong Rawang Gadang, Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumbar yang muncul adalah harimau sumatera Putri Singgulung.
Baca juga: Penyebab Harimau Sumatera Putri Singgulung Kembali Muncul Menampakkan Diri di Solok
Baca juga: Harimau Sumatera yang Tertangkap di Solok Ternyata Putri Singgulung, Dulu Juga Pernah Dievakuasi
Putri Singgulung ini dulu pernah dievakuasi BKSDA dan baru saja dilepasliarkan akhir November 20202 lalu.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar, Rully Permana mengatakan harimau Putri Singgulung tidak bergerak ke Jorong Lurah Ingu.
Namun, Putri Singgulung belum makan apa-apa sejak dilepasliarkan dan baru saja makan setelah masuk perangkap.
"Sedangkan di Jorong Lurah Ingu adalah individu berbeda. Kita menyimpulkannya dari laporan hewan ternak dimangsa pada Kamis dan (26/11/2020),"katanya.
Sedangkan, pelepasliaran dilakukan pada Jumat (27/11/2020) yang lalu.
Baca juga: Harimau di Solok Akhirnya Masuk Perangkap BKSDA Sumbar, Sempat Berkeliaran di Pemukiman Warga
Baca juga: 2 Ekor Harimau Muncul di Solok, Apakah Putra Singgulung dan Putri Singgulung? Ini Kata BKSDA
"Kemudian, tadi pun dapat informasi dari tim identifikasi jejak ditemukan 2 jejak berbeda, yaitu ada jejak kecil dan besar," katanya.
Dijelaskannya, 2 ekor harimau yang dilepaskan masih belum mempunyai anak.
"Putra Singgulung tidak menampakkan diri, berarti sesuai analisis kami bahwa tidak ada pejantan di kawasan tersebut," katanya.
Dijelaskannya, lokasi pelepasan Putra Singgulung dan Putri Singgulung sudah dilakukan kajian mendalam, dan kawasan tersebut cukup menyimpan makanan untuk 2 ekor satwa liar.
Namun, Putri Singgulung dianggap terlalu muda dan belum dapat berburu sehingga keluar dari hutan dan sampai ke pemukiman warga.
Baca juga: BKSDA Sebut Harimau Tak Hiraukan Pengusiran Lewat Cara Ini, Berkeliaran di Kabupaten Solok
Baca juga: Gegara Harimau Muncul di Kabupaten Solok, Kakek Sukur Ngaku Tak Sempat Lagi, Bikin Tangkai Cangkul
Selain itu, Putri Singgulung hanya berputar di kawasan Jorong Rawang Gadang, karena kebiasaan Putri Singgulung makan yang masih disediakan.
"Sedangkan yang memangsa di Jorong Lurah Ingu diduga individu dari TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat)," katanya.
"Hari ini kita tambahkan petugas baru dan kekuatan kandang angkut jika seandainya tertangkap," katanya.
Ia menyebutkan, satwa liar yang berada di Jorong Lurah Ingu direncanakan ditangkap dan tidak dilakukan pengusiran atau penghalauan.
"Harus ditangkap, untuk menjamin keamanan satwa dan warga. Jika tertangkap akan dilakukan pencocokan belang, apakah itu Putra Singgulung atau tidak. Tapi jejaknya ada 2 satwa," katanya.
Pihaknya menyimpulkan bukan Putra Singgulung yang berada di Jorong Lurah Ingu.
"Karena ada dua ukuran jejak kaki, yaitu anak dan induk harimau. Jadi, tidak mungkin harimau jantan atau Putra Singgulung mengasuh anak," katanya.
Dulu Pernah Dievakuasi
Harimau Putri Singgulung keluar lagi dari dalam hutan.
Harimau Putri Singgulung yang dulu pernah dievakuasi diduga kembali menampakkan diri ke masyarakat karena belum mampu berburu di dalam hutan.
Hal itu dikatakan oleh Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar, Rully Permana.
Putri Singgulung yang dilepasliarkan pada pada (26-27/11/2020) yang lalu kembali tertangkap pada Minggu (6/12/2020).
Baca juga: Harimau Sumatera yang Tertangkap di Solok Ternyata Putri Singgulung, Dulu Juga Pernah Dievakuasi
Baca juga: Harimau di Solok Akhirnya Masuk Perangkap BKSDA Sumbar, Sempat Berkeliaran di Pemukiman Warga
Rully Permana mengatakan, harimau Putri Singgulung belum terbiasa dengan lingkungan yang baru.
"Kemungkinan perilaku yang masih kecil dan tidak terbiasa dengan lingkungan yang baru. Saat ditangkap di Gantung Ciri masih dalam pengasuhan induknya," katanya.
Disebutkannya, kalau Putri Singgulung masih dalam terlalu muda belum pandai mencari makan.
"Tapi ada desakan dari LSM untuk segera dilepasliarkan tanpa mempertimbangkan perilakunya yang belum siap," ujarnya.
Ruli mengatakan, lokasi rilis pelepasan harimau Putri dan Putra Singgulung adalah lokasi Suaka Margasatwa (SM) yang memang diperuntukkan untuk satwa liar apapun.
Baca juga: 2 Ekor Harimau Muncul di Solok, Apakah Putra Singgulung dan Putri Singgulung? Ini Kata BKSDA
Baca juga: BKSDA Sebut Harimau Tak Hiraukan Pengusiran Lewat Cara Ini, Berkeliaran di Kabupaten Solok
"Setelah dirilis, tetap dilakukan penghalauan dan pengawasan. Tapi setelah 2 hari dirilis, dia tidak masuk ke dalam hutan," katanya.
Dikatakannya, karena kebiasaan yang belum siap berburu, Putri Singgulung mengikuti jalan aspal hingga sampai ke pemukiman masyarakat.
Rully menyebutkan, harimau Putri Singgulung tidak memakan ternak warga.
Namun, ada satwa lain yang diduga satwa asli daerah tersebut keluar dari hutan.
"Untuk Jorong Ingu itu adalah individu yang berbeda. Kita menyimpulkannya dari laporan hewan ternak dimangsa pada Kamis dan (26/11/2020),"katanya.
Baca juga: Gegara Harimau Muncul di Kabupaten Solok, Kakek Sukur Ngaku Tak Sempat Lagi, Bikin Tangkai Cangkul
Baca juga: BKSDA Sebut 2 Ekor Harimau Muncul di Kabupaten Solok, Afrilius: Kami Belum Berhasil Membius
Sedangkan, pelepasliaran dilakukan pada Jumat (27/11/2020) yang lalu.
"Kemudian, tadi pun dapat informasi dari tim identifikasi jejak ditemukan 2 jejak berbeda, yaitu ada jejak kecil dan besar," katanya.
Ia menduga harimau itu ada anak dan induknya yang mengalami konflik di dalam kawasannya.
"Baru tadi Putri Singgulung makan, karena yang memakan ternak itu di Jorong Lurah Ingu," katanya.
Dijelaskannya, kalau Putri Singgulung belum ada makan sejak dilepasliarkan.
Pernah Ditangkap
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengatakan harimau yang tertangkap di Jorong Rawang Gadang, Nagari Simpang Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Barat), Minggu (6/12/2020) merupakan harimau Putri Singgulung.
Putri Singgulung adalah harimau Sumatera yang dulu pernah dievakuasi BKSDA Sumbar.
Dulu Putri Singgulung dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Barat dari Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Baca juga: 2 Ekor Harimau Muncul di Solok, Apakah Putra Singgulung dan Putri Singgulung? Ini Kata BKSDA
Baca juga: Lepasliarkan Sepasang Harimau Sumatera Putra Singgulung dan Putri Singgulung
Baca juga: Harimau di Solok Akhirnya Masuk Perangkap BKSDA Sumbar, Sempat Berkeliaran di Pemukiman Warga
Harimau itu pun dirawat di Pusat Rehabiliasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD).
Harimau Sumatera tersebut masuk pada hari Minggu 14 Juni 2020.
Nama lengkapnya adalah Putri Singgulung yang merujuk kepada lokasi asalnya di Bukit Singgulung.
Selain Putri Singgulung , ada satu harimau lain yang juga dievakuasi di Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Harimau kedua diberi nama Putra Singgulung
Kedua harimau tersebut dirawat sekitar 5 bulan di PR-HSD ARSARI.
Putri Singgulung mulai direhabilitasi sejak 14 Juni 2020, dan Putra Singgulung sejak 29 Juni 2020.
Sebelum dilepasliarkan keduanya telah diperiksa kesehatannya pada tanggal 22 hingga 23 November 2020.
Baca juga: Harimau Sumatera Asal Kabupaten Solok Diberi Nama Putri Singgulung
Baca juga: BKSDA Sebut Harimau Tak Hiraukan Pengusiran Lewat Cara Ini, Berkeliaran di Kabupaten Solok
Pada tanggal 26 dan 27 November 2020, mereka pun dilepasliarkan.
Belum lama dilepasliarkan, harimau itu pun kembali menampakan diri.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar, Rully Permana mengatakan yang tertangkap dan masuk perangkap di Jorong Rawang Gadang, Nagari Simpang Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, merupakan harimau Putri Singgulung.
"Iya tadi sudah tertangkap satu ekor harimau di Jorong Rawang Gadang, dan iti positif Putri Singgulung," kata Rully, Minggu (6/12/2020).
Kata dia, harimau diperkirakan masuk ke dalam perangkap sekitar pukul 06.00 WIB.
"Selanjutnya dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PR-HSD)," katanya.
Dijelaskannya, proses evakuasi membutuhkan waktu sekitar 2 jam, karena tim Dokter Hewan membutuhkan waktu untuk membiusnya.
Baca juga: Hasil Cek Kesehatan Harimau Putri Singgulung: Berbobot 49,3 Kg dan Tidak Ada Kelainan Fisik
Baca juga: Tertangkap, Harimau Sumatera Putra Singgulung Kabupaten Solok Diperkirakan Saudara Putri Singgulung
"Dokter itu butuh ketenangan untuk melakukan pembiusan, belum masyarakat ramai," katanya.
Disebutkannya, proses evakuasi selesai sekitar pukul 12.00 WIB dan baru bergeser ke posko untuk berembuk.(*)