Kesunyian yang saya lihat pada Jumat pagi itu adalah bukti nyata, pandemi Covid-19 ini memang benar-benar membuat penumpang transportasi udara menurun tajam.
Protokol kesehatan di Bandara
Menjelang masuk ke Pintu 5, saya melihat marka di lantai, tanda tempat orang berdiri agar tercipta pembatasan jarak fisikal.
Namun saat itu tak ada orang di belakang saya, dan orang di depan juga sudah jauh, sehingga tak perlu lah saya menjaga jarak lagi.
Di pintu masuk ada pula beberapa banner imbauan menggunakan masker, menjaga jarak, membersihkan tangan (3M).
Pokoknya semua imbauan dan pengumuman yang berkaitan dengan protokol kesehatan dipasang di dekat pintu masuk.
Melihat itu malah muncul pertanyaan di benak saya, "Bagaimana memastikan tas dan koper yang dibawa calon penumpang steril dari virus?"
Ternyata jawabannya langsung di depan mata. Ketika ransel saya melewati alat detektor tas, saya melihat sebuah tulisan pengumuman dalam bahasa Inggris di mesin tersebut. "Safety with UV Light"
Oke, berarti sekarang saya sudah enggak ada virusnya lagi.
Membersihkan tangan
Sesudah kembali memanggul tas di bahu, dan berbalik badan untuk mencari konter pendaftaran penumpang (check-in), saya menemukan sebuah dispenser hand sanitizer berdiri dengan menyolok, minta diperhatikan.
Hahaha, pintar benar yang meletakkan alat tersebut di situ, sehingga setiap orang yang masuk Terminal 3 Keberangkatan pasti akan melihat dispenser hand sanitizer itu.
Otomatis pengunjung, setidaknya kepada saya, diingatkan untuk membersihkan tangan sebelum melangkah lebih jauh.
Membersihkan tangan setiap saat adalah sebuah perilaku yang hendak ditanamkan menjadi kebiasaan masyarakat, pada masa pandemi Covid-19.
Tujuannya adalah memperkecil risiko tertular virus corona 2, yang mungkin sudah menempel di tangan seseorang.