Pilkada Sumbar 2020
Hasil Verifikasi Faktual Kekurangan Lebih dari 100 Ribu Dukungan, Genius Umar: Saya Tidak Terima
Bapaslon Fakhrizal-Genius Umar masih harus menambah dukungan sebanyak 185.795 dukungan dikalikan dua.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Hasil verifikasi faktual syarat dukungan di tingkat kabupaten kota terhadap bakal pasangan calon perseorangan Fakhrizal-Genius Umar yang memenuhi syarat hanya 130.256 dukungan.
Artinya, tim Bapaslon Fakhrizal-Genius Umar masih harus menambah dukungan sebanyak 185.795 dukungan dikalikan dua.
• KPU Sebut Verifikasi Faktual Dukungan Fakhrizal-Genius Umar Cuma 130.256, Tim LO Sampaikan Protes
• KPU Sumbar Hari Ini Rapat Pleno Rekapitulasi Dukungan Pasangan Balon Gubernur Perseorangan
Dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi faktual syarat dukungan tersebut, bacalon wakil gubernur Sumbar Genius Umar protes dan tidak terima.
Terutama, terkait pendukung yang hanya ditemui satu kali, tidak dua kali
Menurut Genius Umar, tidak ada ketentuan dari aturan KPU bahwa pendukung itu hanya ditemui satu kali.
Alhasil, banyak calon pendukung yang tidak ditemui.
"Jumlahnya lebih dari 100 ribu pendukung. Ini akan sangat merugikan kita," tegas Genius Umar.
• Banyak Pendukung Fakhrizal-Genius Umar Tak Ditemui PPS, KPU Sumbar:Ada Pendukung dari Desa Pemekaran
• Usung Tagline Bersatu untuk Sumbar Maju, Genius Umar Siap Dampingi Fakhrizal di Pilkada Sumbar 2020
Genius Umar menyatakan, hingga sekarang pihaknya belum mendapat jawaban yang jelas dari KPU Sumbar.
Ia mengatakan, pendukung ditemui satu kali itu terlihat seolah-olah mengumpulkan semua pendukung itu hanya tanggung jawab bapaslon, padahal itu tugas KPU.
"Banyak terjadi kekurangan, ini sangat sistemik dan harus diperbaiki. Ada 350 ribu lebih suara rakyat yang dipermainkan, ini adalah saluran demokrasi yang harus kita dengarkan," ungkap Genius Umar.
Genius Umar menuturkan, semua kekurangan dukungan merata di kabupaten dan kota.
"Saya tetap tidak akan menerima atau menyetujui hasil rekap KPU, setelah itu biarkan masyarakat yang menilai," terang Genius Umar. (*)