TRIBUNPADANG.COM- Palestina mulai bereaksi setelah wilayah mereka dihapus dari peta online
Ancaman pada Google dan Apple pun dilayangkan bila kondisi ini terus berlanjut.
Tak main-main, Palestina pun sedang menyiapkan pengajuan kasus penghapusan itu ke ranah Internasional
Tak hanya itu, Palestina juga menuduh dua raksasa teknologi dunia ini berpihak pada Israel.
Berdasarkan laporan kantor Berita Resmi Palestina (WFA), publik Palestina meluncurkan tagar #FreePalestine di Twitter pascapenghapusan wilayah di peta online itu.
Dia memprotes penghapusan wilayah Palestina di dalam peta dan menuduh keduanya ditekan Israel.
Menurut pantauan Tribunnews, hingga Senin (20/7/2020), tidak ada wilayah Palestina dalam Google Maps.
Ketika mengetikkan kata kunci 'Palestine' muncul keterangan negara Palestina namun tidak terlihat wilayahnya dalam peta.
Hanya terlihat tulisan wilayah Jalur Gaza.
Lebih lanjut, Al Maliki menilai penghapusan wilayah Palestina di dalam peta merupakan pelanggaran hukum internasional.
Dia mengancam akan menuntut Apple dan Google ke ranah hukum bila terus berlanjut.
Bahkan Al Maliki mengaku Palestina sedang menyiapkan pengajuan kasus penghapusan itu ke ranah internasional.
Menurutnya, bukan hal sulit mengadili para pejabat di kedua perusahaan teknologi itu.
Palestina Berencana Cari Search Engine Selain Google
Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Palestina, Isaac Sidr, berencana mencari mesin pencarian alternatif untuk menggantikan Google, seperti yang ada di Rusia dan China.
Sidr menilai tindakan Apple dan Google itu membuat bias wilayah pendudukan Israel.
Palestina rencananya akan menekan Google dan Apple dengan membatasi penggunaannya di sejumlah perusahaan Palestina.