Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Lewat cuitan di akun twitter, mahasiswa Universitas Andalas (Unand) menuntut realisasi subsidi kuota internet sebesar 8 GB yang dijanjikan pihak kampus.
Hal itu untuk mendukung pembelajaran dalam jaringan (daring) menyusul mewabahnya Covid-19.
Selain itu, mahasiswa juga meminta agar kuota tersebut dibagikan secara merata, tidak hanya untuk mahasiswa penerima bidikmisi dan UKT level 1 dan 2 saja.
Wakil Rektor III Universitas Andalas (Unand) Insannul Kamil menyebut, pihaknya memang akan memberikan bantuan kuota internet kepada mahasiswa penerima Bidikmisi dan penerima biaya UKT level 1 dan 2.
• Tagar Unand Jangan Pelit Trending Topic Twitter, Cuitan Berisi Tentang Kuota Internet Gratis & UKT
Insannul Kamil mengatakan, bantuan kuota internet yang diberikan 8 GB seharga Rp50 ribu per mahasiswa.
"Itu untuk kuota data mahasiswa mengikuti perkuliahan daring," kata Insannul Kamil saat dihubungi TribunPadang.com, Selasa (28/4/2020).
Ia menyampaikan, kuliah masih akan berlangsung hingga Mei 2020 mendatang, kemudian dilanjutkan dengan Ujian Akhir pada Juni.
"Terhitung 1 Mei, bantuan untuk kuota pulsa mahasiswa sebesar Rp50 ribu akan diberikan," tambah Insannul Kamil.
• Polresta Padang Amankan 90 Orang dan 58 Motor, Terjaring Razia Antisipasi Balap Liar dan Tawuran
Insannul Kamil menyampaikan, sebetulnya hal itu sudah disampaikan kepada mahasiswa, bahkan sudah mengajak organisasi kemahasiswaan untuk berdiskusi.
Namun jumlah mahasiswa banyak dan tidak semuanya tersampaikan.
Ia juga menyampaikan, untuk sementara, bantuan akan diberikan selama 1 bulan.
"Jika dilihat masih ada problem, akan dicarikan solusi selanjutnya," ucapnya.
Insannul Kamil menyebut ada sekitar 8 ribu mahasiswa yang mendapatkan bantuan tersebut, yakni mahasiswa penerima Bidikmisi dan penerima biaya UKT level 1 dan 2.
• Tagar Unand Jangan Pelit Trending Topic Twitter, Cuitan Berisi Tentang Kuota Internet Gratis & UKT
Alasannya, pihak kampus melihat dari segi ekonomi mahasiswa, selain itu juga sesuai anjuran kementerian.
Tak hanya memberikan kuota gratis, kata Insannul Kamil, Unand pun juga telah memutuskan melanjutkan perkuliahan daring dengan melakukan kontrak dengan menggunakan CloudX Telkomsel.
"Unand telah menjajaki kerja sama untuk ruang-ruang kelas virtual menggunakan platform CloudX Telkomsel," tambah Insannul Kamil.
Tagar #UnandJanganPelit Trending Topic di Twiter
Tagar #UnandJanganPelit nangkring dan trending topik di Twitter.
Secara akumulatif, Selasa (28/4/2020) siang pukul 14.49 WIB, tercatat sudah menembus 4.937 twett.
Mayoritas cuitan berisi tentang realisasi dari kuota internet gratis yang dijanjikan pihak kampus kepada mahasiswa, sementara perkuliahan hampir berakhir.
Seperti cuitan akun @m_hasanata, "Kapan dapet kuota gratis ni??? Udah mau habis kuota dari bulan lalu tapi kuota gratis nya ga nyampe² wkwkwkw #UnandJanganPelit," cuit @m_hasanata.
• Baru Saja Bebas, Polisi Kembali Amankan 3 Mantan Napi yang Dapat Asimilasi Selama Bulan April
Selain itu, cuitan juga berisikan tentang permintaan mahasiswa jangan hanya memberikan keringanan kepada mahasiswa penerima Bidikmisi dan UKT level 1 saja dalam subsidi kuota.
Hal itu disampaikan pemilik akun @dheaandalusiaa, "Unand jangan pelit dong, tolong kasih bantuan itu disama ratakan. Yg kena dampak kan nggk cuma anak bidikmisi,ukt 1 dan 2 doang. Kami yg ukt tinggi ini juga sama sama kena dampak. #UnandJanganPelit," cuitnya.
Hal senada juga diungkapkan pemilik akun @nabilatazki18.
"Kami berharap bantuan itu rata utk semua kalangan mahasiswa.
Berikan subsidi kuota terhadap yang kuliah online, tolong pangkas UKT utk mahasiswa tahun akhir maupun mahasiswa lainnya karna kami tak menikmati fasilitas kampus pun, berikan kejelasan. #UnandJanganPelit," cuit akun tersebut.
• 603 Perusahaan di DKI Jakarta Langgar PSBB, Pemprov Tutup 89, Paling Banyak di Jaksel dan Jakbar
Cuitan tersebut ditanggapi Wakil Rektor III Unand Insannul Kamil.
Ia menghargai apa yang disampaikan oleh mahasiswa tersebut.
Dia menilai hal itu adalah sumbangsih pikiran mahasiswa.
Namun di sisi lain, kata dia, Unand sudah menyiapkan untuk antisipasi terhadap kuliah daring yang dikeluhkan mahasiswa.
"Pertama, ketersediaan fasilitas untuk kelas online. Unand menyiapkan itu dengan baik," tutur Insannul Kamil.
Menurut Insannul Kamil muncul masalah setelah itu yakni dampak dari kuliah daring tentu berimplikasi terhadap kemampuan kuota yang dimiliki mahasiswa.
"Ini sebetulnya problem yang dimunculkan mahasiswa," terang Insannul Kamil. (*)