Corona Sumbar

Bantah Nagari di Limapuluh Kota Lakukan Lokal Lockdown, Kepala Pusdalops: Pemeriksaan Ada

Penulis: Rizka Desri Yusfita
Editor: Saridal Maijar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona atau Covid-19

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Pusdalops Penanganan Covid-19 Kabupaten Limapuluh Kota, Joni Amir mengatakan, tidak ada lokal lockdown di masing-masing nagari di daerahnya.

"Nagari di Limapuluh Kota tidak ada menerapkan lokal lockdown," bantah Joni Amir saat ditanya TribunPadang.com saat video conference yang difasilitasi IJTI Sumbar, Selasa (31/3/2020).

Sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19), kata dia, pihaknya melakukan pemeriksaan di daerah perbatasan, utamanya Sumbar-Riau.

Fasum Bukittinggi Terima Bantuan Penyemprotan Disinfektan Mulyadi

Di perbatasan tersebut, seluruh penumpang diperiksa suhu tubuhnya.

Setelah diperiksa suhu tubuhnya, kemudian didata ke mana riwayat perjalanan orang tersebut.

Lalu, kemudian akan disampaikan ke Satgas masing-masing daerah.

Satgas tersebut berjenjang turun ke tingkat nagari hingga kecamatan.

Disebutkannya, relawan dan satgas nagari juga ada.

Minim APD dan Petugas, Pembatasan Selektif di Limapuluh Kota Hanya Dilakukan di Satu Titik

Setiap nagari itu akan melaksanakan kegiatan mulai dari penyemprotan di daerah perbatasannya hingga edukasi kepada masyarakat.

"Itu berlaku sampai ke tingkat kabupaten. Yang namanya lokal lockdown tidak ada, pemeriksaan ada," tegas Joni Amir.

Sebetulnya, ungkap Joni Amir, pembatasan selektif sudah dimulai sejak 20 Maret lalu, kegiatan pemeriksaan dimulai di perbatasan Sumbar-Riau.

Namun selama ini, hanya sekadar pemeriksaan tanpa ada pemantauan lebih lanjut.

Tangkal Penyebaran Virus Corona, Ini yang Dilakukan Pemkab Limapuluh Kota

Berbeda dengan sekarang, jika ada yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celsius langsung ditindaklanjuti.

"Umpamanya ada yang terindikasi langsung diarahkan ke lokasi yang telah ditentukan," jelas Joni Amir. 

Sebelumnya, Wakil Bupati Limapuluh Kota, H Ferizal Ridwan mengajak masing-masing nagari atau desa melakukan lockdown secara mandiri.

"Mengingat di Sumbar sudah ada kasus positif Covid-19 dan letak Limapuluh Kota diperbatasan maka kita perlu langkah antisipasi. Salah satunya adalah lockdown desa," kata Ferizal Ridwan dilansir dari Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).

Ferizal menyebutkan Limapuluh Kota berada di perbatasan Sumbar dengan Riau sehingga penduduknya rentan tertular.

Tangkal Penyebaran Virus Corona, Ini yang Dilakukan Pemkab Limapuluh Kota

"Di Sumbar dan Riau sudah ada kasus positif. Makanya kita perlu antisipasi sedini mungkin," kata Ferizal.

Menurut Ferizal, sebagian desa sangat mudah sekali melakukan lockdown mandiri karena pintu masuk hanya satu atau dua jalan saja.

Seperti desa Solok Bio Bio, dan Harau, di Kecamatan Harau.

Kemudian Simpang Kapuak dan Talang Maur, di Kecamatan Mungka. Galuguah, Koto Lamo di Kecamatan Kapur IX, Durian Gadang di Kecamatan Akabiluru, Ampalu Kecamatan Lareh Sago Halaban.

Selanjutnya desa Maek di Kecamatan Bukik Barisan, Talang Anau di Kecamatan Gunuang Omeh, Ladang Loweh, di Kecamatan Situjuah Limo Nagari.

“Desa tersebut memungkinkan untuk mandiri menutup pintu masuk dan sangat mudah karena hanya mempunyai jalan masuk satu paling banyak dua ke atau dari desa itu,” jelas Ferizal.(*)

Berita Terkini