19 Orang Positif Virus Corona di Indonesia, Pasien 07 dan 08 Merupakan Pasangan Suami Istri

Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan wabah virus Corona, Achmad Yurianto

TRIBUNPADANG.COM - Total pasien virus corona yang dinyatakan positif ada 19 orang di Indonesia.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto menjelaskan terdapat 13 pasien baru positif virus corona.

Ia menyebut, pasien kasus nomor 07 positif virus corona (Cobid-19) merupakan perempuan 59 tahun.

Yurianto mengatakan, pasien tersebut tersebut sebagai imported case atau kasus dari luar.

"Ini adalah imported case. Beliau yang bersangkutan baru kembali dari luar negeri, dan kemarin beberapa saat kemudian menunjukkan gejala seperti flu dan pemeriksaan PCR, kemudian genome sequencing 4 hari lalu. Kita dapatkan positif sehingga ada kasus nomor 07," kata Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini menambahkan, untuk kasus pasien kasus 08 positif virua corona merupakan laki-laki berusia 56 tahun.

Pasien kasus nomor 08 ini terpapar dari pasien kasus 07 karena berstatus suami-istri.

"Pasien ini tertular oleh kasus 07 karena memang suami istri," jelas Yurianto.

Ia menambahkan, pasien kasus 08 ini dalam keadaan sakit saat tertular virus corona. Sehingga, perlu mendapat perawatan tambahan.

"Kondisinya sekarang menggunakan beberapa peralatan infus, oksigen karena sebelumnya kontak dengan pasien 07. Si pasien kasus 08 sudah sakit duluan tapi bukan Covid-19, sakit diare dan ditambah riwayat diabet. Sekarang terpapar 07 dan kondisi tampak sakit sedang ke arah berat," terangnya.

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasien Kasus 07 dan 08 Pasangan Suami-Istri, Total 19 Orang Positif Corona di Indonesia,

Merebaknya virus Corona atau Covid-19 membuat pembeli jamu meningkat, karena dipercaya meningkatkan imunitas tubuh sehingga terhindar dari penularan virus corona yang sudah masuk ke Indonesia.

Rahayu (49) pedagang jamu yang ditemui di kawasan Simpang Tinju terlihat menjual jamu dengan menggunakan sepeda.

• Inilah Manfaat Jahe Bagi Rambut, untuk Pertumbuhan Rambut, Mengatasi Ketombe dan Agar Rambut Sehat

• Heboh Obat Penangkal Virus Corona, Pedagang Jahe Dibuat Heran: Pembeli Ngantre Sampai Sore

Ia mengatakan berjualan di kawasan Simpang Tinju dengan mendatangi para pelanggannya.

Rahayu (49) yang telah berjualan jamu selama kurang lebih 15 tahun mengatakan penjualannya cukup laris di hari biasa.

"Semenjak adanya informasi virus corona penjualan jadi meningkat. Sebelumnya peminatnya juga banyak, tapi dengan merebaknya virus corona makin bertambah," katanya, Senin (9/3/2020).

• Ingin Memiliki Rambut Panjang, Sehat dan Tebal? Gunakan Jahe Bahan Alami sebagai Perawatan Rambut

• Kabah dan Masjidil Haram Jadi Sepi Jamaah Setelah Ditutup, Diperkirakan Gegara Virus Corona

Rahayu yang berasal dari Solo saat ini dapat menjual lebih dari 150 gelas jamu dalam waktu sehari.

"Yang paling banyak dicari sekarang jamu temulak, kunyit yang dicampur air jahe dan air sirih untuk pencegahan dari virus corona kata pembeli saya," ungkapnya.

Ia mengungkapkan penjulannya meningkat sekitar 50 persen, pada hari biasanya Rahayu mendapat keuntungan dalam satu hari sekitar Rp 200 ribu, dan saat ini naik sekitar Rp 300 ribu.

• Cegah Virus Corona, PT KAI Divre II Sumbar Sediakan Hand Sanitizer dan Bagi-bagi Masker

• Cegah Virus Corona, PT KAI Divre II Sumbar Sediakan Hand Sanitizer dan Bagi-bagi Masker

"Untuk harganya juga naik Rp 1 ribu, hal tersebut karena bahan bakunya juga naik, dan saat ini saya jual dengan harga Rp 5 ribu," katanya.

Ia juga mengungkapkan adanya peningkatan permintaan dari pelanggannya, sehingga ia kadang harus kembali pulang untuk mengambil jamu lagi setelah habis terjual.

"Saya jualan sejak pagi hari pukul 06.00 WIB dan keliling sampai sore hari. Namun, saat ini cepat habis karena permintaan tinggi," tutupnya. (*)

Mengantisipasi virus corona Walikota Padang Mahyeldi mengatakan masjid-mesjid di  Padang sudah dilakukan penyemprotan disinfektan dengan dana dari Basnas padang untuk antisipasi virus corna.

"Sudah dilakukan penyemprotan disinfektan, melalui dana dari basnaz. Kemarin ada 100 mesjid," kata Mahyeldi, Senin (9/3/2020).

• Pemprov Sumbar Siaga Cegah Virus Corona, Ini Bentuk Pengawasan yang Dilakukan

• Catat! Obat-obatan yang Mujarab Bisa Sembuhkan Penyakit Gegara Virus Corona

Dengan penyemprotan tersebut diharapkan mesjid bisa lebih terjamin dari penyebaran virus corona.

"Kita harapan ini dilakukan oleh mesjid-mesjid lain, supaya mesjid kita lebih terjamin dan ruang ibadah lebih sehat lagi," ungkapnya.

Menurutnya cara menyikapi virus termasuk virus corona dengan meningkatkan daya tahan tubu.

• Benarkah Nasi Padang Bisa Cegah Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli Gizi RSUP M Djamil Padang

• Kabah dan Masjidil Haram Jadi Sepi Jamaah Setelah Ditutup, Diperkirakan Gegara Virus Corona

"Karena memang disekitar kita ini banyak penyakit dan virus. Bagaimana kita meningkat daya tahan tubuh kita, serta bisa memberdayakan hidup bersih dan sehat," ungkapnya.

Lanjutnya, membiasakan mencuci tangan dengan sabun lebih sering, seperti kebiasan umat Isalam dalam berwuduk ketika hendak solat.

• Jumlah Pasien Virus Corona per Jumat 6 Maret Malam Mencapai 100 Ribu Orang, 4 Positif di Indonesia

• BREAKINGNEWS: Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah Jadi 4 Orang

"Karena dalam islam ketika beruwud kita mencuci tangan, mencuci muka, semuanya, lima kali. Itu makanya orang yang hidup bersih sebagai mana yang diajarkan oleh Islam, sehingga terjauhi dari virus, termasuk virus corona," ungkapnya.

Lanjutnya, menjaga makanan yang berkualitas dan berolahraga yang rutin serta membiasakan menutup mulut ketika batuk.

• Cegah Virus Corona, PT KAI Divre II Sumbar Sediakan Hand Sanitizer dan Bagi-bagi Masker

• POPULER BOLA - Man City Melenggang ke Perempat Final| Virus Corona Berdampak ke Liga Champions

"Virus menyebar melalui batuk, makanya ketika batuk kita diancurkan untuk menutup mulut. Marilah kita menghidupkan budaya yang Islami itu," ungkapnya. (*)

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) meminta semua pihak siaga untuk mengantisipasi virus corona.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan, setiap pintu masuk ke Sumbar harus selalu diawasi sehingga kedatangan tamu dapat dipantau.

• Catat! Obat-obatan yang Mujarab Bisa Sembuhkan Penyakit Gegara Virus Corona

• Benarkah Nasi Padang Bisa Cegah Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli Gizi RSUP M Djamil Padang

"Semua pintu masuk dari luar negeri itu harus diperketat. Pemeriksaan pertama kami serahkan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)," kata Wagub Sumbar Nasrul Abit, Senin (9/3/2020).

Dia mengatakan jika perlu penanganan lebih lanjut, diminta untuk segera menghubungi rumah sakit setempat.

Kemudian juga diminta mendata tamu yang diduga terkena penyakit tersebut. 

• BREAKINGNEWS: Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah Jadi 4 Orang

• Satu Pasien RSUP Dr M Djamil Negatif Terjangkit Virus Corona, Diduga Hanya Demam Biasa

Setelah itu akan di drop ke M Djamil Padang.

"M Djamil yang betul-betul siap untuk menangani Corona ini," ungkap Nasrul Abit.

Selain itu, Nasrul Abit juga meminta petugas imigrasi untuk mempeketat pengawasan kedatangan wisatawan.

Mulai dari wisatawan nusantara maupun mancanegara ke Provinsi Sumbar.

• 8 Hari Dirawat di RSUP M Djamil Akhirnya Satu Pasien Diduga Suspect Virus Corona Boleh Pulang

• Cegah Virus Corona, PT KAI Divre II Sumbar Sediakan Hand Sanitizer dan Bagi-bagi Masker

"Kita juga perketat imigrasi, kemudian ada beberapa negara yang dilarang masuk ke Indonesia juga ke Sumbar dan Mentawai."

"Kita minta semua dinas untuk rapat asosiasi dengan resort yang ada di kepulauan Mentawai untuk waspada agar mereka tidak menerima tamu dari negara-negara yang sudah dilarang masuk ke Indonesia," tegas Nasrul Abit.

• POPULER BOLA - Man City Melenggang ke Perempat Final| Virus Corona Berdampak ke Liga Champions

• VIRAL Driver Ojol Pakai Masker Anti-Nuklir Demi Cegah Virus Corona, Ternyata Harganya Rp 3 Jutaan

Menyangkut alat pelindung diri (APD) yang masih kurang, Nasrul Abit menyebut Dinas Kesehatan sudah mengirim surat ke Jakarta untuk bisa minta bantuan.

Nasrul Abit mengatakan, pihaknya khawatir virus corona masuk ke Sumbar, untuk itu perlu penanganan segera.

"Hari ini kita sudah dengar ada beberapa yang sudah diobservasi dalam pengawasan ternyata semua negatif," terang Nasrul Abit.

• Kasus COVID-19 di Italia Berdampak terhadap Liga Champions, Virus Corona Jadi Ancaman Bola

• Bawa Turis Asing ke Mentawai, Kapal Mentawai Fast Disemprot Desinfektan untuk Antisipasi Corona

Terkait kesediaan termoscanner, Nasrul Abit mengatakan belum ada sebab harganya cukup mahal.

Untuk itu, kementrian perlu pengganggarkan tersendiri. Jika diperlukan nanti, Pemprov melalui Dinkes bisa menganggarkan.

• Khawatir Virus Corona, Gubernur Irwan Prayitno Ungkap Banyak Tamu Batal Kunjungi Sumbar

• Kelompok Orang yang Tergolong Paling Rentan Tertular Virus Corona, Ada Petugas Kesehatan

Sementara, termometer saja dulu diletakkan di tempat-tempat umum untuk mengecek suhu badan.

"Dinas masing-masing Pemda perlu siapkan ini dan diletakkan ditempat-tempat yang dikhawatirkan akan menularnya wabah ini," ucap Nasrul Abit. (*)

Berikut ini update jumlah pasien virus corona per Jumat (6/3/2020) malam.

Hingga Jumat malam pukul 19.45 WIB, dilaporkan 3.387 orang meninggal dunia.

Sementara itu, total orang yang terinfeksi sebanyak 100.008 jiwa.

Sejak muncul pada Desember 2019, wabah virus corona dilaporkan terus mengalami peningkatan.

Kasusnya bahkan melebihi wabah SARS yang menyerang daratan China beberapa tahun lalu.

Virus corona dilaporkan telah menginfeksi 93 negara di seluruh dunia.

Virus yang pertama kali muncul di Wuhan tersebut kasusnya dilaporkan lima kali lipat dibanding wabah SARS, data dari WHO via thewuhanvirus.com.

Sementara itu, angka kematian SARS saat itu mencapai 779.

Wabah virus corona hingga saat ini telah menyebabkan 3387 orang meninggal dunia.

• Satu Pasien RSUP Dr M Djamil Negatif Terjangkit Virus Corona, Diduga Hanya Demam Biasa

Sebagian besar kasus kematian dilaporkan terjadi di daratan China yakni 3.042.

Pasien yang berhasil sembuh juga terus mengalami peningkatan, kini dilaporkan 55.595

Terbaru, pemerintah Indonesia mengumumkan dua kasus baru di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto.

Yurianto menyebut, hasil pemeriksaan menunjukkan kedua pasien positif virus corona.

Kedua pasien baru disebut dengan kasus nomor 3 dan nomor 4.

Untuk diketahui, sebelumnya pemerintah menemukan dua warga Depok yang positif virus corona.

• 8 Hari Dirawat di RSUP M Djamil Akhirnya Satu Pasien Diduga Suspect Virus Corona Boleh Pulang

Mereka adalah ibu (64) dan anaknya (31), dilabeli dengan kasus nomor 1 dan nomor 2.

Pasien nomor 3 dan nomor 4 ternyata terdeteksi pernah melakukan close contact dengan ibu dan anak tersebut.

"Ini kami dapatkan dua orang positif, yang kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan 4," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/3/2020), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Kini dilaporkan sebanyak 19.456 kasus terjadi di luar China.

UPDATE Pasien Virus Corona per Jumat, 6 Maret Malam: Tembus 100 Ribu, 2 Pasien Baru di Indonesia

Berikut ini update pasien virus corona per Jumat (6/3/2020) malam dikutip Tribunnews dari thewuhanvirus.com.

1. China

Infeksi: 80552

Kasus aktif: 23784

Kematian: 3042

Dipulihkan: 53726

2. Korea Selatan

Infeksi: 6593

Kasus aktif: 6593

Kematian: 42

Dipulihkan: 42

3. Iran

Infeksi: 4747

Kasus aktif: 3900

Kematian: 108

Dipulihkan: 739

4. Italia

Infeksi: 3858

Kasus aktif: 3296

Kematian: 148

Dipulihkan: 414

5. Diamond Princess

Infeksi: 696

Kasus aktif: 478

Kematian: 6

Dipulihkan: 212

6. Jerman

Infeksi: 545

Kasus aktif: 528

Kematian: -

Dipulihkan: 17

7. Prancis

Infeksi: 423

Kasus aktif: 404

Kematian: 7

Dipulihkan: 12

8. Jepang

Infeksi: 364

Kasus aktif: 315

Kematian: 6

Dipulihkan: 43

9. Spanyol

Infeksi: 296

Kasus aktif: 290

Kematian: 3

Dipulihkan: 3

10. Amerika Serikat

Infeksi: 221

Kasus aktif: 200

Kematian: 12

Dipulihkan: 9

11. Swiss

Infeksi: 119

Kasus aktif: 115

Kematian: 1

Dipulihkan: 3

12. Singapura

Infeksi: 117

Kasus aktif: 36

Kematian: -

Dipulihkan: 81

13. Inggris Raya

Infeksi: 116

Kasus aktif: 97

Kematian: 1

Dipulihkan: 18

14. Hong Kong

Infeksi: 106

Kasus aktif: 67

Kematian: 2

Dipulihkan: 37

15. Norwegia

Infeksi: 95

Kasus aktif: 95

Kematian: -

Dipulihkan: -

16. Swedia

Infeksi: 94

Kasus aktif: 93

Kematian: -

Dipulihkan: 1

17. Malaysia

Infeksi: 83

Kasus aktif: 61

Kematian: -

Dipulihkan: 22

18. Belanda

Infeksi: 82

Kasus aktif: 82

Kematian: -

Dipulihkan: -

19. Australia

Infeksi: 61

Kasus aktif: 37

Kematian: 2

Dipulihkan: 22

20. Kuwait

Infeksi: 58

Kasus aktif: 58

Kematian: -

Dipulihkan: -

21. Bahrain

Infeksi: 55

Kasus aktif: 51

Kematian: -

Dipulihkan: 4

22. Belgia

Infeksi: 50

Kasus aktif: 49

Kematian: -

Dipulihkan: 1

23. Thailand

Infeksi: 47

Kasus aktif: 15

Kematian: 1

Dipulihkan: 31

24. Taiwan

Infeksi: 44

Kasus aktif: 31

Kematian: 1

Dipulihkan: 12

25. Austria

Infeksi: 43

Kasus aktif: 41

Kematian: -

Dipulihkan: 2

26. Kanada

Infeksi: 38

Kasus aktif: 30

Kematian: -

Dipulihkan: 8

27. Irak

Infeksi: 36

Kasus aktif: 33

Kematian: 3

Dipulihkan: -

28. Islandia

Infeksi: 35

Kasus aktif: 35

Kematian: -

Dipulihkan: -

29. Yunani

Infeksi: 31

Kasus aktif: 31

Kematian: -

Dipulihkan: -

30. India

Infeksi: 30

Kasus aktif: 27

Kematian: -

Dipulihkan: 3

31. Uni Emirat Arab

Infeksi: 28

Kasus aktif: 5

Kematian: -

Dipulihkan: 23

32. San Marino

Infeksi: 21

Kasus aktif: 20

Kematian: 1

Dipulihkan: -

33. Denmark

Infeksi: 20

Kasus aktif: 19

Kematian: -

Dipulihkan: 1

34. Aljazair

Infeksi: 17

Kasus aktif: 17

Kematian: -

Dipulihkan: -

35. Israel

Infeksi: 17

Kasus aktif: 15

Kematian: -

Dipulihkan: 2

36. Libanon

Infeksi: 16

Kasus aktif: 16

Kematian: -

Dipulihkan: -

37. Oman

Infeksi: 16

Kasus aktif: 14

Kematian: -

Dipulihkan: 2

38. Vietnam

Infeksi: 16

Kasus aktif: -

Kematian: -

Dipulihkan: 16

39. Ekuador

Infeksi: 13

Kasus aktif: 13

Kematian: -

Dipulihkan: -

40. Irlandia

Infeksi: 13

Kasus aktif: 13

Kematian: -

Dipulihkan: -

41. Republik Ceko

Infeksi: 12

Kasus aktif: 12

Kematian: -

Dipulihkan: -

42. Finlandia

Infeksi: 12

Kasus aktif: 11

Kematian: -

Dipulihkan: 1

43. Kroasia

Infeksi: 10

Kasus aktif: 10

Kematian: -

Dipulihkan: -

44. Makau

Infeksi: 10

Kasus aktif: -

Kematian: -

Dipulihkan: 10

45. Georgia

Infeksi: 9

Kasus aktif: 9

Kematian: -

Dipulihkan: -

46. Portugal

Infeksi: 9

Kasus aktif: 9

Kematian: -

Dipulihkan: -

47. Brazil

Infeksi: 8

Kasus aktif: 8

Kematian: -

Dipulihkan: -

48. Qatar

Infeksi: 8

Kasus aktif: 8

Kematian: -

Dipulihkan: -

49. Palestina

Infeksi: 7

Kasus aktif: 7

Kematian: -

Dipulihkan: -

50. Azerbaijan

Infeksi: 6

Kasus aktif: 6

Kematian: -

Dipulihkan: -

51. Belarus

Infeksi: 6

Kasus aktif: 6

Kematian: -

Dipulihkan: -

52. Meksiko

Infeksi: 6

Kasus aktif: 5

Kematian: -

Dipulihkan: 1

53. Pakistan

Infeksi: 6

Kasus aktif: 6

Kematian: -

Dipulihkan: -

54. Rumania

Infeksi: 6

Kasus aktif: 5

Kematian: -

Dipulihkan: 1

55. Slovenia

Infeksi: 6

Kasus aktif: 6

Kematian: -

Dipulihkan: -

56. Estonia

Infeksi: 5

Kasus aktif: 5

Kematian: -

Dipulihkan: -

57. Filipina

Infeksi: 5

Kasus aktif: 2

Kematian: 1

Dipulihkan: 2

58. Arab Saudi

Infeksi: 5

Kasus aktif: 4

Kematian: -

Dipulihkan: 1

59. Chili

Infeksi: 4

Kasus aktif: 4

Kematian: -

Dipulihkan: -

60. Hongaria

Infeksi: 4

Kasus aktif: 4

Kematian: -

Dipulihkan: -

61. Selandia Baru

Infeksi: 4

Kasus aktif: 4

Kematian: -

Dipulihkan: -

62. Rusia

Infeksi: 4

Kasus aktif: 2

Kematian: -

Dipulihkan: 2

63. Senegal

Infeksi: 4

Kasus aktif: 4

Kematian: -

Dipulihkan: -

64. Mesir

Infeksi: 3

Kasus aktif: 2

Kematian: -

Dipulihkan: 1

65. Argentina

Infeksi: 2

Kasus aktif: 2

Kematian: -

Dipulihkan: -

66. Bosnia dan Herzegovina

Infeksi: 2

Kasus aktif: 2

Kematian: -

Dipulihkan: -

67. Indonesia

Infeksi: 4

Kasus aktif: 4

Kematian: -

Dipulihkan: -

68. Luksemburg

Infeksi: 2

Kasus aktif: 2

Kematian: -

Dipulihkan: -

69. Maroko

Infeksi: 2

Kasus aktif: 2

Kematian: -

Dipulihkan: -

70. Afghanistan

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

71. Andorra

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

72. Armenia

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

73. Bhutan

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

74. Bratislava

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

75. Kamboja

Infeksi: 1

Kasus aktif: -

Kematian: -

Dipulihkan: 1

76. Kamerun

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

77. Kosta Rika

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

78. Republik Dominika

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

79. Gibraltar

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

80. Jordan

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

81. Latvia

Infeksi: 1

Kasus aktif: -

Kematian: -

Dipulihkan: 1

82. Liechtenstein

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

83. Lithuania

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

84. Monako

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

85. Nepal

Infeksi: 1

Kasus aktif: -

Kematian: -

Dipulihkan: 1

86. Nigeria

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

87. Makedonia Utara

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

88. Polandia

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

89. Sebria

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

90. Afrika Selatan

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

91. Sri Lanka

Infeksi: 1

Kasus aktif: -

Kematian: -

Dipulihkan: 1

92. Tunisia

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

93. Ukraina

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

94. Kota Vatikan

Infeksi: 1

Kasus aktif: 1

Kematian: -

Dipulihkan: -

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Merebaknya Virus Corona, Membawa Keuntungan Bagi Pedagang Jamu, Banyak Pesanan yang Datang, https://padang.tribunnews.com/2020/03/09/merebaknya-virus-corona-membawa-keuntungan-bagi-pedagang-jamu-banyak-pesanan-yang-datang?page=all.
Penulis: Rezi Azwar
Editor: Mona Triana

Berita Terkini