2 WNI Positif Corona

2 Orang Indonesia yang Positif Corona Tinggal di Depok, Sekarang Dirawat di Rumah Sakit Jakarta

Editor: Saridal Maijar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 1 Soekarno Hatta meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia.

TRIBUNPADANG.COM - 2 Orang Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus corona sudah berada di rumah sakit.

Hal tersebut diketahui setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan 2 WNI positif corona pada Senin (2/3/2020).

Pada saat itu Presiden Jokowi tak menyebutkan di daerah mana dua orang tersebut berada.

Namun, akhirnya diketahui di daerah mana dua orang tersebut berada.

Sudah di Rumah Sakit, 2 Orang Indonesia yang Positif Corona Sempat Kontak dengan Warga Jepang

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan, dua orang Indonesia yang positif virus corona tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat.

"Daerah Depok," kata Terawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Menurut Terawan, dua orang tersebut merupakan ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun.

Keduanya tertular dari warga negara Jepang yang berkunjung ke rumah mereka di Depok.

Warga Jepang itu baru terdeteksi positif corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Sudah 5 Hari, Satu Pasien Suspect Corona Diisolasi di RSUP M Djamil Padang

Setelah itu, Kemenkes melakukan penelusuran dan dipastikan bahwa ibu dan anak yang melakukan kontak dengan warga Jepang itu juga positif corona.

Saat ini kedua WNI tersebut dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona.

"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.

Ibu dan Anak di Indonesia Positif Virus Corona, Presiden Jokowi Rahasiakan di Daerah Mana

"Orang Jepang ke Indonesia bertamu siapa, ditelusuri dan ketemu."

"Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi.

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.

Namun, Jokowi belum mau mengungkapkan ibu dan anak itu berada di daerah mana.

Ia hanya memastikan keduanya di Indonesia.

"Di indonesia. Sudah di rumah sakit," kata Jokowi.

Sopir Keluhkan Kurangnya Tempat untuk Parkiran Lalu Pilih Parkir di Badan Jalan

Dengan pengumuman ini, maka untuk kali pertama ada penemuan orang yang terjangkit virus corona di Indonesia.

Beberapa waktu lalu diberitakan, ada sejumlah WNI yang terjangkit virus corona, tetapi mereka berada di luar Tanah Air.

Misalnya, seorang perempuan warga negara Indonesia yang berada di Singapura.

Dia diketahui sebagai WNI pertama yang terjangkit virus corona saat bekerja sebagai pramuniaga di Negeri Singa.

Perempuan itu belum pernah ke China.

UPDATE Terbaru Dampak Virus Corona: 3 Ribu Orang Meninggal Dunia, 88.232 Pasien Terinfeksi

Dia diduga terjangkit virus corona dari sejumlah wisatawan yang datang ke toko tempat dia bekerja.

Kasus berikutnya adalah setidaknya 9 WNI yang terjangkit virus corona saat bekerja sebagai awak kapal pesiar Diamond Princess.

Menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dari sembilan WNI itu, lima orang di antaranya dirawat di rumah sakit, sedangkan empat orang sisanya masih di kapal.

Ternyata, dua orang yang merukan ibu dan putrinya sempat kontak dengan warga Jepang yang berkunjung ke Indonesia.

• Ibu dan Anak di Indonesia Positif Virus Corona, Presiden Jokowi Rahasiakan di Daerah Mana

Peringatan WHO

Meskipun pasien corona sudah dalam penanganan rumah sakit dan pemerintah, warga dapat melakukan persiapan untuk mencegah penularan penyakit sejak  dini.

Kasus kemunculan virus corona ini memang pertama kali muncul di Wuhan pada akhir Desember 2019.

WHO menyatakan pada Selasa, 28 Januari 2020, para pemimpin China mendiskusikan langkah dalam melawan wabah virus corona ini.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, kemarin sudah melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping dari Republik Rakyat Tiongkok di Beijing untuk membahas masalah wabah virus corona ini.

• UPDATE Terbaru Dampak Virus Corona: 3 Ribu Orang Meninggal Dunia, 88.232 Pasien Terinfeksi

WHO akan terus memantau secara teratur perkembangan dari wabah berbahaya virus corona ini.

WHO akan segera mengirim para pakar internasional untuk mengunjungi Cina sesegera mungkin untuk bekerja sama dengan pihak dari Cina untuk memberi respon global pada wabah ini.

Karena masalah virus corona ini yang semakin membesar, akhirnya WHO memberikan pernyataan tentang pertemuan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (2005) tentang wabah virus corona ini.

Kesimpulannya, anggota Komite Darurat menyatakan komite menyambut upaya yang dilakukan oleh China untuk menyelidiki dan menahan wabah saat ini.

WHO harus terus memberikan semua dukungan teknis dan operasional yang diperlukan untuk menanggapi wabah ini.

Termasuk dengan jaringan mitra yang luas dan lembaga-lembaga yang berkolaborasi, untuk menerapkan strategi komunikasi risiko yang komprehensif.

Serta juga mencari solusi untuk memungkinkan kemajuan penelitian dan pengembangan ilmiah terkait dengan coronavirus novel ini.

• Sudah 5 Hari, Satu Pasien Suspect Corona Diisolasi di RSUP M Djamil Padang

Dilansir situs resmi WHO, secara khusus, WHO mendesak negara-negara untuk fokus pada lima poin utama untuk memperkuat keamanan kesehatan, yaitu:

1. Pertama, kita perlu memperluas dan memodernisasi sistem pengawasan penyakit di tingkat lokal

2. Kita perlu memperkuat sistem pengambilan keputusan untuk memastikan respons yang cepat.

3. Kita harus berkomunikasi lebih efektif sehingga kita melibatkan semua sektor dan masyarakat yang relevan, agar lebih siap dalam menanggapi keadaan darurat dan wabah kesehatan.

4. Wilayah yang dikenal sebagai tempat rawan penyakit dari hewan, kita harus terus memperkuat kerja sama antara sektor kesehatan hewan dan manusia, termasuk untuk mengatasi ancaman resistensi antimikroba yang semakin meningkat, atau infeksi yang resistan terhadap obat.

5. Terakhir kita perlu terus memperkuat kolaborasi dan koordinasi antar negara untuk apa yang disebut sebagai barang kesehatan publik global - hal-hal yang secara universal menguntungkan kita semua, seperti udara bersih dan air dan perlindungan dari penyakit menular.

ILUSTRASI Staf kesehatan membawa seorang pasien ke dalam rumah sakit Jinyintan - Hingga Jumat (24/1/2020) siang waktu setempat, 26 orang di China meninggal akibat virus corona. (EPA via AlJazeera)

Gejala Virus Corona dilansir health.harvard.edu:

- Demam

- Batuk

- Sulit bernapas

- Mual

- Muntah

- Diare

Ilustrasi Virus menjangkit Pernapasan (LG Electronics)

Untuk orang yang terjangkit virus corona ini harus segera mendapatkan perawatan khusus seperti di ICU atau perawatan intensif untuk menyelamatkan nyawanya.

Virus corona dapat menyebar melalui infeksi ke orang lain dari berbagai cara.

Melalui udara dengan batuk dan bersin atau melalui kontak langsung seperti menyentuh atau berjabat tangan.

Dilansir Tribunnews Wiki, penamaan virus Corona ini berasal dari kata crown yang berarti mahkota.

Pemberian nama corona ini karena bentuk virus corona sendiri jika dilihat menggunakan mikroskop tampak seperti mahkota.

Bentuk mahkota ini ditandai oleh adanya "Protein S " yang berupa sepatu, sehingga dinamakan spike protein, yang tersebar disekeliling permukaan virus (tanda panah).

"Protein S " inilah yang berperan penting dalam proses infeksi virus terhadap manusia.

Tampak pada panah "Protein S " disekeliling permukaan virus sehingga membuat bentuk virus seperti mahkota.

Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm.

Karena itu, pencegahan infeksi Coronavirus akan efektif bila menggunakan masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.

Virus ini mungkin bisa diatasi dengan dibuatnya vaksin untuk mengatasi virus corona.

Dilansir businessindier.sg dalam simulasi CAPS, para ilmuwan tidak dapat mengembangkan vaksin dalam waktu yang singkat, setidaknya 10 tahun untuk membuat vaksin guna atasi virus corona.

Maka dari itu sebaiknya kita terus waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan sederhana yang mungkin bisa kita lkukan terhadap virus corona.

Cara pencegahan virus Corona dari World Health Organization (WHO):

Langkah Pencegahan Virus Corona (Twitter @WHO)

1. Hindari mengonsumsi daging dan telur mentah.

2. Hindari area berasap atau merokok.

3. Minum obat segera setelah gejalanya muncul dan jangan biarkan kondisinya menjadi parah.

4. Rajin mencuci tangan setelah bersin atau batuk.

5. Tutup mulut saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku

6. Jika Anda yakin telah terinfeksi, hindari kontak dekat dengan orang-orang.

7. Harus memiliki waktu istirahat yang tepat.

8. Menjauhi area-area keramaian.

9. Bersihkan tangan menggunakan sabun dan air atau hand rub yang mengandung alkohol.

10. Jika memasak daging untuk dikonsumsi, sebaiknya Anda memperhatikan tingkat kematangan daging dengan baik.

11. Menggunakan perlindungan atau pengaman tubuh ketika akan melakukan kontak dengan binatang liar atau binatang peliharaan.(*)

Berita Terkini