Kisah Inspiratif

KISAH Kakek Zulmanis, Pemulung di Padang Pernah Diusir Istri karena Hanya Serahkan Rp 50 Ribu

Penulis: Rizka Desri Yusfita
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Kisah Pilu Kakek Pemulung di Padang

"Gaek tidak kuat lagi bekerja, terpaksalah seperti ini, mengumpulkan barang bekas itu tidak begitu berat karena badan sudah tak berdaya," jelas Zulmanis.

Karton, plastik, apapun yang dibuang orang dikumpulkan oleh Zulmanis.

Jika ia sakit, dia menanggung sakit itu sendiri.

Dia mengaku punya kartu BPJS, hal itu bisa digunakannya saat sakitnya sudah parah.

Selama ini, dia memiliki seorang teman yang selalu peduli dan jika sakit teman tersebutlah yang membawanya ke puskesmas terdekat.

"Saya sering sakit, tapi kepada siapa akan dikadukan. Hanya ke yang Maha Esa saja," ucap Zulmanis.

Zulmanis pernah mencoba meradu nasib jadi pengemis. Tapi itu hanya sebentar, tak banyak orang yang memberinya uang.

Ilustrasi: Kisah Pilu Kakek Pemulung di Padang (TribunPadang.com /Rizka Desri Yusfita)

Namun dia sadar, saat itu dirinya masih kuat. Sejak saat itu, dia gak mau lagi mengemis.

Dia tetap berusaha selagi bisa dan terus mengayuh becak mencari barang bekas.

Zulmanis mengaku selama memulung tidak pernah menabung, karena dia tidak punya uang yang banyak untuk ditabung.

"Mau gimana lagi. Itu yang saya dapatkan. Kemana mau mengadu. Dapat sekali, hanya untuk makan," katanya.

Setiap memulung, cerita Zulmanis, kalau ada orang di luar rumah, pasti dia menanyakan berguna atau tidak barang itu.

Kadang-kadang dia diberi uang belanja oleh sang pemilik rumah.

Zulmanis menegaskan, kondisi ekonomi yang serba pas pasan memaksanya untuk memulung dari satu tempat ke tempat lain.

Dia mengungkapkan, sempat kerja di kantor lurah sebagai petugas kebersihan.

Halaman
1234

Berita Terkini