"Begitu selesai MTQ, penutupan MTQ sampai tanggal 28 (Agustus 2020), rumput baru dikerjakan," kata dia.
Setelah dipasangi rumput, barulah bisa dilakukan pertandingan sepak bola di stadion tersebut.
"Mudah-mudahan, stadion ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Sumbar, dan nasional," ujarnya.
Menurut dia, Stadion Utama Sumbar ini berstandar internasional. Stadion ini bisa menampung 50 ribu penonton.
• Gubernur Irwan Prayitno Klaim Investasi 2019 di Sumbar Lampaui Target, Terbanyak Energi Panas Bumi
Nantinya, kata Nasrul Abit, pengelolaan Stadion Utama Sumbar akan diserahkan kepada swasta atau pihak ketiga.
"Ini jadi aset provinsi. Nanti di bawah Dispora akan cari pihak ketiga atau swasta (untuk mengelola). Yang penting stadion ini dirawat, tetap layak," kata dia.
"Tidak mungkin pemerintah terus mengelola. Jadi ada sisi komersilnya lah," sambung Nasrul Abit.
Diketahui, stadion yang akan menjadi ikon Sumbar selain Masjid Raya Sumbar ini dibangun menggunakan APBD Sumbar dengan total anggaran Rp 420 miliar.
Selain pembangunan stadion, pemerintah juga menggesa pembangunan jalan menuju lokasi pembukaan MTQ ini.
Saat ini, jalan ke stadion masih belum diaspal meski sudah dilakukan pengerasan.
Menurut Nasrul Abit, pada Juli 2020 mendatang, pembangunan sudah rampung.
"Jalan sudah ditender. Akhir bulan ini tahu pemenang dan tekan kontrak. Juli persiapan sudah final," sebutnya.(*)