Berita Sumbar Hari Ini

Gempa dan Tsunami Mengancam, Wagub Sumbar: Apabila Gempa Selama 30 Detik, Harus Mengungsi

Penulis: Rizka Desri Yusfita
Editor: Saridal Maijar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat ditemui usai acara peringatan Gempa Sumbar 30 September 2009, Senin (30/9/2019) malam di Padang.

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Prediksi para pakar, Megathrust Mentawai akan mengancam wilayah Sumatera Barat (Sumbar).

Menurut Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit, informasi tersebut sekaligus peringatan bagaimana masyarakat bersiap menghadapi ancaman gempa Megathrust.

"Ini menjadi peringatan untuk selalu waspada. Tim siaga bencana juga harus siap," kata Nasrul Abit.

Kisah Para Penyintas Gempa Dahsyat 10 Tahun Lalu di Sumbar, Ada yang Terjepit Selama 18 Jam

Terlepas dari itu, Nasrul Abit tidak menginginkan hal tersebut terjadi.

Kalau analisa pakar, kata dia, kalau masih terjadi gempa berskala kecil, kemungkinan tidak terjadi potensi yang lebih besar.

Namun, jika seandainya lebih besar, maka semua masyarakat terutama di pantai barat harus siaga dan menyiapkan semuanya untuk lari ke atas bukit.

10 Tahun Gempa Padang, Wakil Wali Kota Hendri Septa Ingat Susuri Sungai Kering Demi Selamatkan Anak

"Apabila gempa terus-menerus selama 30 detik, pelan ataupun kencang, harus mengungsi," ujar Nasrul Abit.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sumbar Erman Rahman mengatakan, Sumbar memang daerah rawan bencana.

Bencana apa saja ada di Sumbar. Terutama yang berkaitan dengan gempa dan tsunami yang berpotensi sangat tinggi.

Lantas, kapan gempa dahsyat dan tsunami tersebut akan terjadi?

Refleksi 10 Tahun Gempa Sumbar, Teatrikal hingga Pembacaan Puisi oleh Gubernur Irwan Prayitno

"Cuma kita gak tahu kapan datangnya. Yang tahu Allah SWT. Kita sebagai pemerintah dan warga masyarakat, harus siap siaga.

Satu di antaranya meningkatkan mitigasi bencana," jelas Erman Rahman.

Peningkatan mitigasi bencana, dijelaskannya, dalam artian, masyarakat dan pemerintah harus siap dengan peralatan dan early warning system.

Kemudian, dengan menambah kapasitas sumber daya melalui pelatihan-pelatihan dan simulasi.

Halaman
12

Berita Terkini