"Kita gak mau saling menyalahkan, kita gak mau bersaing, kita bersama untuk lingkungan.
Kita mulai di sungai Batang Arau, ke depan kita bakal lakukan aksi lagi," ucap Ridhora Murdianto.
Terakhir, Ridhora Murdianto mengajak semua masyarakat terutama generasi muda untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Senada dengan apa yang dilakukan komunitas PIPIS, Ocean Care Project yang berdiri sejak Desember 2018 juga tampak hadir di Sungai Batang Arau.
Ocean Care Project biasanya melakukan aksi di Pantai Pasir Jambak, Pantai Air Manis, Sungai Pinang, dan Pasie Nan Tigo.
• Sinopsis Sinema India Ishq Subhan Allah Selasa 10 September 2019 Episode 58, Film ANTV Jam 15.00 WIB
Setiap akhir bulan mereka melakukan aksi bersih-bersih.
Founder Ocean Care Project Sonya Dewi mengatakan mulanya Ocean Care Project memiliki delapan orang anggota inti.
Mereka semua adalah peselancar di Pantai Air Manis yang memiliki kesamaan hobi yakni surfing.
"Jadi setiap kita surfing, setiap mengayuh papan, kita selalu nemu sampah. Abis surfing, keluar dari laut kita lihat sampah bertumpuk dimana-mana. Gak enak diliat," ujar Sonya Dewi.
Jadi, dari sana kata Sonya, dia dan teman-teman bikin ide kenapa nggak sekalian surfing, sekalian mungut sampah.
Alhasil, lingkungan pantai Air Manis jadi terjaga.
Dikatakannya, dalam aksinya, dia mengajak yang lain juga.
• Sinopsis Film Arthdal Chronicles, Drama Korea yang Telan Biaya Fantastis, Simak Peran Song Joong Ki
"Awalnya delapan orang, sekarang sudah lebih dari 40 orang. Kami punya tagline We All Agree to Save Our Ocean. Kita berkomitmen untuk menjaga laut," ucap Sonya.
Sebenarnya, kata Sonya, Ocean Care Project bukan hanya fokus mengurangi sampah di laut saja, tetapi kadang-kadang juga ke gunung.
Namun, karena sampah itu bermuaranya ke laut, makanya lebih sering melakukan aksi di laut.