Di Hadapan Mahasiswa di Padang Wapres Jusuf Kalla Analogikan Memulai Usaha Sama dengan Berenang

Penulis: Rizka Desri Yusfita
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di Hadapan Mahasiswa di Padang Wapres Jusuf Kalla Analogikan Memulai Usaha Sama dengan Berenang

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut budaya Minang ditopang oleh tiga hal.

Pertama, surau sebagai tempat belajar agama, adat istiadat, dan belajar tentang mendekatkan diri kepada Allah.

Kedua, pendidikan sekolah karena sekolah lah yang mencerdaskan bangsa dan karena kecerdasan mampu membawa kemajuan yang baik bagi negara.

"Selalu saya tekankan pada awal kemerdekaan bangsa, partisipasi dan dorongan serta peranan dari cendekiawan dan intelektual Minanglah yang menentukan arah bangsa Indonesia pada waktunya.

Hadir di Padang, Wapres RI Jusuf Kalla Dorong Mahasiswa Tingkatkan Kemampuan Berwirausaha

Wapres Jusuf Kalla Sempat Kritik Penyampaian Isi Pidato Gubernur Irwan Prayitno yang Disertai Pantun

Kita lihat proklamator, para menteri dan semua pejuang berlatar belakang budaya itu," kata JK di Padang, Selasa (3/9/2019).

Selain itu, poin yang sangat penting ialah pasar sebagai pusat perekonomian masyarakat.

Menurut JK, pasar bukan saja berarti fisik pasar, tapi pada dasarnya adalah entrepreneur.

"Tanpa entrepreneur, suatu wilayah tidak akan memiliki kemajuan dan dinamika yang baik.

Maka pengusaha tentu menjadi pendorong utama kemajuan setiap bangsa.

Kita lihat bangsa apapun, seperti Amerika, Jepang, dan Cina sangat tergantung kepada kemampuan entrepreneur untuk memberi nilai tambah kepada bangsanya, maka bangsa tersebut menjadi bangsa yang maju," ujar JK.

Kemudian JK menambahkan, dalam perjalanan semua bangsa, selalu ada unsur-unsur yang memerlukan bangsa itu.

Bangsa tentu membutuhkan pemimpin yang baik untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya.

Tapi dalam upaya itu, dibutuhkan beberapa faktor antara lain pendidikan.

Kemudian pada akhirnya, dibutuhkan pelaksana-pelaksana atau yang mendorong memberikan nilai tambah.

Halaman
12

Berita Terkini