Namun, keadaannya sekarang sudah berubah.
Selvia menyebut konsumen sudah lebih “melek” sehingga tren kebutuhan bergeser ke spesifikasi mumpuni dan fitur kekinian.
“Sekarang smartphone di bawah Rp 2 juta itu juga dirasa kurang bagi konsumen."
"Itu yang memicu kenapa porsi segmen menengah menjadi lebih tinggi,” ujar Selvia dilansir Tribunnews.com dari KompasTekno.
“Karena ada kompetisi juga, kami melakukan revolusi lewat lini Galaxy A dengan banyak perubahan spesifikasi yang cukup menjawab kebutuhan konsumen sekarang.” imbuh Selvia.
• Pre Order Samsung Galaxy Note 10 dan Samsung Galaxy Note 10 Plus di Erafone Plaza Andalas Padang
• Samsung Galaxy Note 10 Reguler, Lihat Spesifikasi dan Harga, Pre Order Mulai 9-18 Agustus 2019
• Daftar Harga Samsung Terbaru Berkisar dari Satu Juta Rupiah, Buruan Lihat Ada M10, A20, A30, A50
Risky Febrian, Market Analyst dari lembaga riset pasar IDC mengemukakan pendapat senada.
Menurut dia, perampingan lini smartphone Samsung dengan menghilangkan seri Galaxy J dilatarbelakangi oleh kompetisi ketat di pasaran.
“Dilihat dari kuartal-kuartal sebelumnya, Samsung banyak kehilangan market share di segmen low-end dan ultra low-end karena seri J tidak bisa bersaing di pasar,” ujar Risky.