Idul Fitri 1440 H

FENOMENA Lebaran, Anak-anak Antusias Bertamu Demi Dapatkan Uang 'THR'

Penulis: Rizka Desri Yusfita
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Uang yang biasa dibagikan untuk anak-anak saat lebaran

Manambang, Anak-anak di Sijunjung Datang Berombongan ke Rumah Warga Sekitar

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Lebaran telah tiba. Anak-anak di Sijunjung Sumatera Barat (Sumbar) antusias menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

Mereka itu biasanya bertamu sekaligus mendatangi rumah tetangga dan warga sekitarnya serta berharap dapat uang atau diistilahkan; THR (tunjangan hari raya).

Pantauan TribunPadang.com, fenomena yang biasa terjadi saat lebaran, juga ditemui di kalangan anak-anak di Kabupaten Sijunjung, Sumbar.

Setelah Salat Ied, tepatnya pada pukul 09.00 WIB mereka telah berkumpul di suatu tempat untuk merencanakan kawasan mana saja yang akan mereka singgahi.

Mereka datang berombongan yang terdiri atas beberapa kelompok tanpa didampingi orang tua.

Kedatangan mereka terkadang jumlahnya terdiri atas dua hingga lima orang secara giliran dan berombongan.

Hendra (7) seorang anak di Sijunjung dengan antusias dia mengatakan dia bersama temannya rela berjalan kaki sejauh 2 Km demi mendatangi rumah warga untuk mendapatkan uang.

"Kami tadi dari rumah, berdua saja. Kawan lain banyak yang memakai sepeda dan naik sepeda motor. Kami berjalan kaki," cerita anak laki-laki ini dengan semangat.

Hendra mengungkapkan sepanjang perjalanan ia singgah ke rumah warga yang pintunya terbuka. Target utama mereka warga yang tinggal di perumnas karena mayoritas bekerja sebagai pegawai negeri sipil.

"Setelah dipersilakan masuk, baru kami masuk. Selanjutnya disuguhi kue dan minuman. Kami cuma makan satu kue kemudian minum," sambung Hendra.

Hendra mengaku sambutan warga cukup baik pada saat mereka tak ingin makan atau minum, mereka tetap ditawari.

"Sampai-sampai kami kebelet ingin ke kamar kecil karena kebanyakan minum. Tapi orang rumah itu tetap memberi kami minuman," ujar Hendra.

Di dalam rumah, anak-anak biasanya diminta memperkenalkan diri satu persatu. Asal dan nama orang tua.

Tak lama kemudian, mereka pamit dengan harapan diberi sejumlah uang. Mereka punya trik tersendiri dalam meminta uang.

Kemudian dengan sendirinya pemilik rumah paham dengan trik anak-anak tersebut.

"Kami minta langsung. Kami bilang saja kami ingin uang THR. Kadang kami tunggu dikasih dulu baru kami pergi.

Baru sebentar kami singgah, sudah Rp 18 ribu terkumpul. Setelah ini kami akan ke rumah warga lainnya," ucap Hendra sambil menghitung uang yang didapatnya. (*)

Berita Terkini