"Nah dalam rangka hari raya nanti kita saatnya bagi-bagi rezeki ke sanak saudara, setelah sebelas bulan mencari rezeki," katanya kepada TribunPadang.
Senada dengan salah seorang warga lainnya Febrina Sari (37) ia mengatakan uang yang ditukarkannya ini nanti untuk tunjangan hari raya (THR) saat lebaran nanti.
"Simpanan pribadi aja sih, untuk jajan anak juga kan butuh uang kecil, tapi nanti juga kalau ada tetangga atau saudara yang datang bisa dikasih uang ini juga kan," tutur Febrina.
Febrina merasa terbantu dengan adanya layanan penukaran uang, meskipun ia mengeluhkan cuaca matahari nan terik.
"Saya baru dapat info, makanya baru tau ada di sini, lokasi sebelumnya saya tidak tahu, sayang aja di sini tempatnya panas," kata warga asal Aur Duri ini.
Sama halnya seorang warga yang terlihat terburu-buru pulang karena tidak tahan antri yang lama dengan cuaca yang panas seperti ini.
"Terbantu, tapi cuaca angek bana ndak kuek lamo antri do, pulang se wak lai," ujar Ad kepada TribunPadang.com sambil menaiki kendaraannya.
Meskipun begitu, masih banyak warga yang betah menunggu hingga gilirannya tiba.
Menurut informasi yang didapatkan, satu nomor antre hanya diperbolehkan menukarkan pecahan sebanyak Rp 700 ribu, dengan rincian satu ikat lembaran uang Rp 5 ribu dan satu ikat lembaran Rp 2 ribu.
Jika ingin lebih, warga harus mengantre ulang kembali.
Hal tersebut dilakukan agar setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menukarkan uang.
Ketentuannya, satu nomor kupon tidak boleh langsung menukarkan uang langsung dalam jumlah yang besar.
Petugas juga menginformasikan kepada warga pelayanan penukaran ini berlangsung hingga 29 Mei 2019 mendatang.
Pelayanan hari ke lima ini dilakukan di Kampus UPI Lubuk Begalung, Selasa (21/5/2019) pukul 09.00 WIB.(*/TribunPadang.com)
*)Tulisan ini diolah dari artikel yang tayang di TribunPadang.com serta pantauan langsung di lapangan.