Benarkah Mencuci Piring Kotor Bisa Redakan Stres? Simak Hasil Penelitian Berikut
TRIBUNPADANG.COM - Mencuci setumpuk piring dan gelas rusak mungkin adalah salah satu pekerjaan yang paling tidak disukai oleh banyak orang.
Namun, mulai sekarang, sebaiknya Anda belajar untuk menyukai kegiatan tersebut.
Hal ini dikarenakan mencuci setumpuk perabot kotor memiliki manfaat bagi kesehatan mental Anda.
Dilansir dari Elite Readers, sebuah penelitian baru-baru ini mengatakan bahwa mencuci piring sebenarnya dapat menurunkan tingkat stres seseorang.
• Berikut 7 Kebiasaan Buruk yang Memiliki Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh, Cek Selengkapnya !
• Ingin Memiliki Rambut Panjang, Sehat dan Tebal? Gunakan Jahe Bahan Alami sebagai Perawatan Rambut
Namun ada syarat yang harus Anda penuhi, yakni melakukan tugas tersebut secara 'sadar'.
Artinya, ketika Anda mencuci piring, pikiran dan raga Anda merasakan kegiatan yang sedang Anda lakukan.
Anda merasakan bersentuhan dengan permukaan piring, mencium aroma sabun cuci piring dan lainnya.
Hal ini menurut sekelompok peneliti dari Florida State University yang mengamati 51 siswa mencuci piring.
Sebelum mereka mulai, setengah dari siswa diminta untuk membaca 'sebuah perikop pencuci piring dengan penuh perhatian' sementara sisanya membaca 'perikop pencuci piring deskriptif pendek, lapor sebuah artikel SouthernLiving.
Artikel itu mengatakan "Saat mencuci piring, orang hanya harus mencuci piring. Ini berarti bahwa saat mencuci piring, seseorang harus benar-benar menyadari fakta bahwa seseorang sedang mencuci piring."
• Di Kota Padang Film Avengers : End Game Sudah Bisa Dipesan Hari Ini, Cek Jadwal dan Harga Tiketnya !
• Sandiaga Uno Menderita Penyakit Gangguan Lambung dan Radang Tenggorokan
Saat pertama kali melakukannya, orang mungkin berpikir hal itu konyol, tentang mengapa harus menetapkan beberapa syarat untuk melakukan hal yang sederhana, yakni mencuci piring.
Namun, justru di situ intinya.
Fakta bahwa seseorang ada di sana dan sedang mencuci piring adalah kenyataan yang menakjubkan.
Saat mencuci piring, orang tersebut menjadi dirinya sepenuhnya, mengikuti napasnya, sadar akan kehadirannya sendiri, dan sadar akan pikiran serta tindakannya.