TRIBUNPADANG.COM - Zulfirman Syah sedang bersama anaknya Omar (2) saat terjadi insiden penembakan di mesjid di Selandia Baru Jumat (15/3/2019) kemarin.
Omar merupakan buah hati Zulfirman Syah bersama kekasih hati Alta Marie warga negara Amerika yang dipersuntingnya.
Orangtua Zulfirman Syah, Yusni menuturkan Omar sering mengatakan good night padanya.
Memiliki darah campuran Minang dan Amerika, cucunya itu tidak saja bisa bahasa asing.
Omar dikatakan Yusni bisa bahasa Indonesia dan bahasa Minang.
Bahasa minang diajarkan langsung oleh Zulfirman Syah.
• Sosok Zulfirman Syah Seniman Asal Padang Jadi Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru
• Alumni Jadi Korban Penembakan di Selandia Baru, Siswa dan Guru SMKN 4 Padang Gelar Doa Bersama
"Dia juga bisa bahasa Minang diajarkan oleh bapaknya, dia bilang atuk mano," ujar Yusni menirukan ucapan cucunya.
Yusni menuturkan bertemu cucunya hanya lewat video call saja.
Yusni hanya dapat melihat dari jauh saja.
"Kadang ia mengatakan Kampuang Awak di Padang saat video call", ujar Yusni, Sabtu (16/3/2019)
Sebuah keinginan keluarga disampaikan kakak kandung Zulfirman Syah, Handra Yaspita.
Keluarga ingin bisa menjenguk Zulfirman Syah seniman asal Padang yang menjadi korban penembakan brutal saat di masjid di Selandia Baru.
Informasi yang didapatkan keluarga Zulfirman Syah di Padang, kondisi pria yang sedang bersama anaknya yang balita di masjid saat insiden penembakan terjadi terus membaik.
• Tewaskan 49 Orang, Teroris Penembak 2 Masjid di Selandia Baru Langsung Diadili
• Orangtua Zulfirman Syah Menyuruh untuk Beristighfar, Dengar Kabar dari Selandia Baru
Sabtu (16/3/2019) Zulfirman Syah menjalani operasi kedua.
Zulfirman Syah merupakan bungsu dari enam bersaudara.
Kakak kandung Zulfirman Syah, Handra Yaspita menuturkan si bungsu ini akrab di panggil 'Adiek' karena anak paling kecil.
Sejak kecil Zulfirman Syah memang sudah suka melukis.
Zul kecil suka juga mengikuti ayahnya ke sekolah.
Zulfirman Syah melukis di sudut papan tulis.
Sejak remaja lulusan ISI Yogyakarta ini seolah sudah mengenal bakatnya.
Setamat SMP, dirinya memilih masuk SMSR (sekolah menengah seni rupa) yang sekarang menjadi SMKN 4 Padang.
Setamat SMSR, Zulfirman Syah pun berangkat ke Yogyakarta bersama kawan-kawannya kuliah di ISI Yogyakarta.
Dia pun bergabung dalam komunitas Sakato di Yogyakarta sebagai kurator.
Zulfirman Syah menetap di Yogyakarta cukup lama.
• Ganda Putra Indonesia, Fajar/Rian Menangi Perang Saudara Lolos ke Semi Final
• Rumah Orangtua Zulfirman Syah Mulai Ramai Didatangi Anggota Keluarga dan Tetangga
Sejak 1997 hingga 2018.
Di Kota Pelajar ini juga dirinya bertemu Alta Marie, warga negara Amerika yang kemudian menjadi istrinya saat ini.
Mereka satu tergabung dalam satu komunitas di Yogyakarta.
Sebelum pindah ke Selandia Baru, mereka pun sempat tinggal di Amerika Serikat.
November 2018 Zulfirman Syah sempat datang ke Indonesia menghadiri kegiatan seniman di Jakarta.
Pada sat itu dia juga terbang ke Padang dan menetap 15 hari.
Setelah itulah Zulfirman Syah memboyong istri dan anaknya ke Selandia Baru.
Kepindahan ke Selandia Baru dilakukan pasangan yang sudah dikarunia anak usia 2 tahun ini awal 2019 lalu.
Terkait keberangkatan ke New Zealand, dikatakan Handra langkah adiknya itu semacam ekspansi untuk seniman.
"Sebelum pergi, dia sempat pamitan juga," kata Handra Yaspita.
Zulfirman Syah, berangkat ke New Zealand pada Januari 2019.
• Promo Tiket Nonton Tix ID Hari Ini, Semua Film Diskon 50 Persen, Ada Dilan 1991 dan Captain Marvel
• Handra Yaspita, Kakak Kandung Zulfirman Syah tak Kuasa Menahan Kesedihannya
Di New Zealand, Zulfirmansyah melakukan perluasan usaha di bidang seni, karena prospek di sana lebih besar.
"Dia ke sana untuk mengembangkan karir," kata Handra Yaspita.
Zulfirmansyah, di New Zealand tinggal bersama istrinya, Alta dan seorang anaknya yang bernama Omar Rois.
"Teman dari istri Alta kebetulan tinggal di New Zealand, makanya mereka ke sana," tambahnya.
Di mata Handra Yaspita, baginya seorang adiek atau Zul adalah seorang teman ngobrol dan teman bicara.
Bahkan, dia sangat tahu apa yang menjadi kegemaran adiknya yakni cabang olahraga badminton, bola kaki, dan bola futsal.
"Zul itu paling hobi bola kaki," katanya.
Harapan yang sangat besar untuk kesembuhan si bungsu menjadi doa keluarga besar Zulfirman Syah.
Zulfirman Syah, seniman asal Padang, Sumbar, yang menjadi korban penembakan masjid di New Zealand menjalani operasi kedua pada Sabtu (16/3/2019).
Zulfirman Syah mendapat beberapa tembakan, dan sejumlah peluru bersarang di tubuh korban.
Operasi pertama telah dilakukan pada Jumat (15/3/2019). Kini dilakukan operasi lanjutan untuk mengeluarkan sisi peluru di tubuh Zulfirman Syah.
“Ia sekarang masih menjalani proses operasi di ruang operasi,” kata Handra Yaspita, kakak kandung Zulfirman Syah saat ditemui TribunPadang.com di kediamannya di Kampung Lapai, Nanggalo, Kota Padang, Sabtu siang.
Dia berharap, operasi kedua yang dijalani adiknya berhasil. “Saya berdoa, mudah-mudahan berhasil,” harapnya.
Sebelum menjalani operasi kedua, Sabtu pagi Zulfirman Syah sempar sadar.
Bahkan ia juga sempat berkomunikasi dengan istrinya, Alta Marie.
"Saat itu kondisinya masih lemah dan masih bleng," katanya setelah mendapat kabar dari istri Zulfirman Syah.
Operasi kedua ini harus dijalani oleh Zulfirman Syah, mengingat banyak peluru menghunus ke tubuh pria kelahiran Padang, 15 November 1978 itu.
Namun Handra Yaspita tak mengetahui secara pasti berapa jumlah timah panas itu bersarang di tubuh adiknya.
"Tapi ada peluru di badan, di kaki, di lengan. Tapi alhamdulillah tidak ada di kepala," katanya.
Keluarga di Padang, kata dia, sangat khawatir dengan kondisi Zulfirman Syah.
Mereka berharap, ada satu orang perwakilan yang berangkat ke New Zealand untuk melihat langsung kondisi Zulfirman Syah.
"Harapannya sudah kita sampaikan Kedubes Bapak Tantowi Yahya," ujarnya.
Rasanya, kata dia, kurang puas jika hanya mendengar kabar dari istrinya saja.
"Bagiamana caranya, apa saja yang dipersiapkan? Dan, saya juga memohon ke pemerintah bantuannya," ujarnya.(*)