TRIBUNPADANG.COM - 3 remaja tewas saat mendaki Gunung Tampomas Sumedang, Jawa Barat.
Ketiga remaja ini adalah Ferdi Firmansyah (13), Lucky Parikesit (13), dan Agip Trisakti (15).
Dokter Piket RSUD Sumedang dr. Badrudin Yusuf mengatakan, korban diduga telah tewas lebih dari 24 jam.
"Dugaan sementara korban meninggal karena kedinginan. Karena di tubuh korban kami tidak menemukan luka bekas penganiayaan, ataupun luka lainnya," ujarnya kepada Kompas.com di kamar jenazah RSUD Sumedang, Minggu sore.
Relawan Sumedang Mandiri Rescue Dedeng Darmawan (23) mengatakan, saat dievakuasi tenda korban sudah dibongkar oleh pendaki asal Bekasi.
"Informasinya, ketiga pendaki tewas pertama kali ditemukan oleh pendaki asal Bekasi.Karena ditemukan sudah tidak bernyawa, pendaki asal Bekasi itu lapor ke warga," ucapnya.
• Berikut 8 Aturan Makan Di Kerajaan Inggris, Larangan Mengkonsumsi Kerang dan Makanan Laut
• Penelitian Ungkap Sebab Anak Kedua Lebih Sulit Diatur Dibandingkan Anak Pertama
Dedeng menyebutkan, ketiga pendaki tersebut tidak diketahui identitasnya karena tidak membawa identitas diri.
Hanya ketika di Pos 4, ketiga pendaki ini mengaku berasal dari Kabupaten Indramayu.
Diduga, kata Dedeng, ketika di Gunung Tampomas, korban mengalami gangguan hipotermia.
"Sepertinya ketiga korban mengalami hipotermia, di sana (gunung) kedinginan karena hujan lebat sudah terjadi sejak Sabtu siang," katanya.
Tiga remaja yang tewas di Gunung Tampomas warga Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Keluarga dua korban tiba di kamar jenazah RSUD Sumedang, Jawa Barat, Minggu (3/3/2019) sekitar pukul 18.00.
Anggota keluarga Lucky, Suryadi (58), mengatakan, keponakannya berangkat dari rumah pada Jumat (1/3/2019) malam sekitar pukul 00.00.
• Inilah 6 Cara Cepat Meringankan Sakit Kepala Tanpa Meminum Obat, Pijat Leher dan Pelipis
• Polisi Tembak Mati Terduga Teroris di Poso, Anggota MIT yang Ditakuti karena Mahir Bersenjata
"Keponakan saya diajak dua temannya dari Jumat siang. Orangtuanya sebenarnya sudah melarang, tetapi anaknya merengek dan meminta diizinkan buat ikut mendaki," ujar Suryadi kepada Kompas.com di halaman kamar jenazah RSUD Sumedang, Jawa Barat, Minggu malam.
Suryadi mengatakan, orangtua Lucky syok dan tidak bisa ikut menjemput jenazah anaknya ke Sumedang.