Bukan Guguk Panjang, Inilah Kecamatan Paling Sepi di Kota Bukittinggi Sumbar

1. Jam Gadang

Ikon utama kota menara jam yang dibangun tahun 1926 oleh kolonial Belanda, dengan arsitektur unik yang memadukan gaya Eropa dan atap ala Rumah Gadang.

2. Lobang Jepang (Lubang Jepang)

Terowongan bawah tanah sepanjang sekitar 6 km, dibangun militer Jepang selama Perang Dunia II. Saat ini, sepanjang sekitar 1,5 km dibuka untuk wisatawan, lengkap dengan ruang-ruang seperti dapur, ruang rapat, dan lorong persembunyian.

Baca juga: Penduduknya Cuma Segini, Kecamatan Ini Jadi yang Paling Sepi di Kabupaten Pasaman Barat Sumbar

3. Fort de Kock

Benteng peninggalan Belanda yang kini menjadi objek wisata sejarah. Letaknya di bukit, berdekatan dengan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan serta Jembatan Limpapeh yang menarik karena ukirannya.

4. Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan

Kebun binatang tertua di Indonesia dengan koleksi satwa lokal dan eksotis, serta hadir pula Museum Rumah Adat Baanjuang yang menampilkan budaya Minangkabau secara menyeluruh.

5. Janjang Koto Gadang / Janjang Saribu ("Great Wall" Bukittinggi)

Tangga panjang sekitar 1–1,5 km yang menghubungkan Bukittinggi dengan Koto Gadang, menawarkan pemandangan alam dan kesempatan trekking ringan.

6. Ngarai Sianok & Taman Panorama

Lembah curam indah dengan kedalaman hingga 100 m dan panjang sekitar 15 km. Cocok untuk aktivitas seperti kano, kayak, atau sekadar menikmati pemandangan dari Panorama Park sambil menikmati kuliner khas seperti nasi kapau.

Baca juga: 5 Daerah Terkecil di Sumatera Barat Berdasarkan Data BPS, Nomor 1 Luasnya Tak Sampai 25 Km Persegi

7. Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta

Rumah masa kecil Mohammad Hatta yang kini menjadi museum edukatif dengan koleksi pribadi dan dokumentasi sejarah proklamator.

8. Istana Bung Hatta

Bekas tempat peristirahatan Presiden Soekarno, kini menjadi museum yang menyajikan sejarah dan arsitektur klasik.