BERITA POPULER SUMBAR
3 Berita Populer Sumbar: Karyawan PT BSI Demo Tuntut Gaji 4 Bulan, Cerita Korban Penipuan Umrah
Berikut 3 berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
TRIBUNPADANG.COM - Berikut 3 berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
Ada berita tentang Cerita Korban Penipuan Umrah di Bukittinggi Dijanjikan Berangkat, tapi Tak Kunjung Terwujud.
Kemudian Karyawan PT BSI Demo Tuntut Gaji 4 Bulan, Dijanjikan Transfer dari Pusat tapi Tak Kunjung Cair.
Selanjutnya berita Polisi Tangkap Pelaku Penembakan Siswi MTs di Padang Pariaman, Kuasa Hukum Desak Ungkap Pihak Lain.
Baca berita selengkapnya :
1.Sejumlah pedagang yang diduga menjadi korban penipuan umrah di Pasar Aur Kuning Bukittinggi, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menyebut selalu ditawari di setiap waktu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh beberapa pedagang di Pasar Aur Kuning Bukitinggi, saat ditemui Tribunpadang.com, Senin (4/8/2025).
Salah satu pedagang pakaian, Syafrida (67) mengatakan jika terduga pelaku berinisial W selalu mengajaknya untuk berangkat umrah.
"Dulu toko saya belum di sini, dia mengajak saya untuk pergi umrah, saat itu anak saya masih sekolah, jadi ditolak," ungkapnya.
Setelah anak saya lulus, terduga pelaku W datang kembali dan menawarkan hal yang sama.
"Saya juga menolak ketika itu, alasannya anak saya belum menikah," jelasnya.
"Hingga anak saya sudah menikah dan merantau, dia kembali datang. Akhirnya saya mendaftar dan memberikan uang sebesar Rp29 juta," sebutnya.
Syafrida menyebut, terakhir kalinya ia mengajak setelah uang arisan anaknya dibelikan ke emas.
"Emas sempat naik tahun kemarin, terus dijual dan uangnya diberikan ke dia," ungkapnya.
"Saya memberikan uang itu pada bulan Mei tahun 2024 dan dia berjanji akan berangkat pada 26 Agustus 2024," ucapnya.
Nasib malang lalu menimpa Syafrida, keinginan untuk berangkat ke tanah suci masih belum juga terlaksana hingga memasuki Agustus 2025.
Ia selalu dijanjikan dan tanggal keberangkatannya selalu diundur hingga sekarang.
"Keberangkatannya diundur pada 28 Oktober 2024, lalu diundur lagu ke 28 November 2024. Hingga sekarang belum juga berangkat," pungkasnya.
"Dia banyak alasan, mulai dari tiket hangus, beralasan kena tipu, dll. Padahal saya sudah tidak sabar ingin berangkat," tuturnya.
Sama halnya dengan Syafrida, pedagang pakaian dalam Dahlia Putri (50) mengatakan terduga pelaku W memang sering mengajak pergi umrah dan dengan travelnya.
Terduga W mengiming-imingi dengan biaya murah, hotel bintang lima, dan semua fasilitas bagus dengan harga murah.
"W ini sudah teman lama, dia datang untuk mengajak pergi umrah sudah lama, tapi saya tidak mau," jelasnya.
"Namun kebetulan anak saya menyuruh pergi umrah, dia juga selalu datang dan mengajak dengan harga Rp25 juta, akhirnya mendaftar," sebutnya.
Dahlia Putri menjelaskan, jika terduga pelaku W sudah menawarkan sejak bulan Juni 2024.
"Saya mendaftar pada sebelum 20 Agustus 2024. Namun hingga kini belum ada kejelasan sama sekali," bebernya.
Baca juga: 3 Berita Populer Padang: BEM SB Gelar Aksi Demo di DPRD Sumbar, Sitinjau Lauik Macet Parah
2.Ratusan karyawan PT Bumi Sarimas Indonesia atau PT BSI Padang Pariaman melakukan aksi unjuk rasa di depan pabrik pada Senin (4/8/2025).
Mereka menuntut pembayaran gaji yang tertunggak selama empat bulan dan mempertanyakan janji manajemen soal transfer dana dari pusat yang tak kunjung terealisasi.
Aksi digelar di depan gerbang pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Padang - Bukittinggi Km 21, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Para karyawan membawa karton berisi tuntutan, seperti “Bayar Gaji Kami 4 Bulan” dan “PT BSI Janji Palsu”.
Menurut Ipan, salah satu pekerja, manajemen pabrik berulang kali menyampaikan bahwa gaji akan dibayar setelah dana dari kantor pusat ditransfer. Namun hingga kini tidak ada kepastian.
"Sejak awal tahun lalu sudah jarang beroperasi, sampai saat ini tidak jelas bagaimana keadaan pabrik ini," katanya.
"Dari pihak pabrik pun hanya janji saja. Bilang ini itu tapi kenyataannya tidak sesuai, tidak jelas. Tadi pun katanya menunggu informasi atau transferan dari pusat, itu pun sudah dijanjikan dari minggu lalu, makanya kami menggelar aksi karena tidak ada kejelasan," sambungnya.
Ipan berharap agar pihak pabrik segera memberi kejelasan terkait gaji maupun pekerjaan mereka.
Sebelumnya diberitakan ratusan karyawan PT Bumi Sarimas Indonesia (BSI) melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Padang - Bukittinggi Km 21, Kelurahan Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (4/8/2025).
Pantauan TribunPadang.com di lapangan, para karyawan tampak memenuhi gerbang masuk pabrik sambil membawa sejumlah kertas karton bertuliskan berbagai tuntutan.
Di antaranya tertulis Bos PT BSI Pembohong, Bayar Gaji Kami 4 Bulan Hari Ini, PT BSI Janji Palsu Bos Sering Ingkar, serta Anak Kami Butuh Makan Butuh Biaya Sekolah.
Aparat kepolisian juga terlihat berjaga di lokasi untuk memastikan aksi berlangsung aman dan tertib.
Koordinator aksi, Adrianto, menyampaikan bahwa unjuk rasa ini merupakan bentuk tuntutan terhadap manajemen perusahaan yang belum membayarkan gaji para karyawan selama empat bulan terakhir.
"Seluruh karyawan PT BSI menuntut gaji dan hak mereka yang sudah tidak dibayarkan selama empat bulan oleh pihak perusahaan," ujarnya.
Adrianto menyebutkan, terdapat sekitar 750 orang karyawan yang hingga kini belum menerima gaji.
Sebelumnya, para pekerja hanya melakukan mogok kerja tanpa aksi demonstrasi, namun karena tak kunjung mendapat respons, mereka akhirnya memutuskan untuk turun ke jalan.
"Hingga saat ini, pihak perusahaan belum juga memberikan tanggapan dan tidak menunjukkan itikad baik untuk memenuhi kewajiban mereka," tambahnya.
Menurut Adrianto, salah satu pengurus perusahaan sempat menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu koordinasi dari pimpinan pusat. Namun, hingga kini belum ada kejelasan.
Selain menuntut gaji, para karyawan juga mempertanyakan nasib kelanjutan operasional perusahaan.
"Itu juga menjadi pertanyaan bagi kami, apakah perusahaan ini masih berproduksi, pailit atau bangkrut, kami tidak tahu. Karena tidak ada transparansi dari pihak perusahaan," katanya.
Ia menegaskan, para karyawan akan terus melakukan aksi hingga hak mereka dipenuhi.
Baca juga: Pedagang di Bukittinggi Jadi Korban Penipuan Umrah, Pelaku Sempat Ajak Korban Urus Paspor dan Vaksin
3.Polres Pariaman menangkap terduga pelaku penembakan siswi MTs di Sungai Lawai, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Padang Pariaman.
Meski pelaku yang berinisial S telah diamankan, pihak keluarga korban mendesak polisi mengusut kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut.
Korban, Bela Sintia, siswi MTs berusia 14 tahun, ditembak saat pulang sekolah pada 21 Februari 2024.
Tembakan mengenai bagian perutnya dan membuat Bela harus menjalani dua kali operasi serta perawatan medis berkepanjangan.
Kasat Reskrim Polres Pariaman, Iptu Rio Ramadhani, dalam keterangannya menjelaskan bahwa penangkapan terduga pelaku berinisial S didasarkan pada sejumlah bukti, termasuk hasil forensik peluru yang ditemukan di tubuh korban.
Kendati demikian, proses pengungkapan kasus ini terbilang lambat, memakan waktu lebih dari satu tahun sejak kejadian.
Lambatnya proses penyelidikan ini sempat menjadi sorotan masyarakat dan keluarga korban.
Kuasa hukum Bela Sintia, Masrizal, menyambut baik kabar penangkapan pelaku.
"Kami mengapresiasi kerja keras kepolisian yang akhirnya berhasil mengamankan terduga pelaku. Bela saat ini kondisinya sudah membaik dan kembali bersekolah," ujarnya saat diwawancarai.
Namun, Masrizal menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses hukum kasus ini hingga tuntas di pengadilan.
"Kami berharap keadilan dapat ditegakkan bagi Bela dan keluarga. Kami juga meminta pihak kepolisian untuk terus mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam peristiwa ini," tegasnya.
Kasus penembakan Bela Sintia ini menjadi pengingat akan pentingnya penegakan hukum yang cepat dan efektif.
Meskipun pelaku telah ditangkap, perjalanan menuju keadilan bagi Bela Sintia masih panjang.
Masyarakat Padang Pariaman tentu berharap kasus ini dapat diusut secara transparan dan memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku, serta mengungkap secara jelas motif di balik tindakan kekerasan tersebut.
3 Berita Populer Sumbar: Harga TBS Sawit dan Bidan Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Gunung Marapi Erupsi, Satpam Cabuli Anak dan Mayat Remaja di Jalur Irigasi |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Rombongan Unand Tersesat, Tol Padang–Sicincin Berlakukan Tarif Resmi |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Honorer Demo Bupati, Korban Kecelakaan Patah Kaki dan Mobil Hantam Pohon |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Polresta Bukittinggi akan Berlakukan ETLE dan Gempa M 4,4 di Pariaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.