Viral Bidan di Pasaman

VIRAL Bidan di Pasaman Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien, Jembatan Putus Diterjang Banjir

Sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi heroik seorang bidan di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat atau Sumba

ISTIMEWA/DOK.DONA
AKSI NEKAT BIDAN: Aksi nekat bidan Dona terekam saat menyeberangi sungai usai jembatan penghubung antar nagari putus baru-baru ini di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Ia membawa tas berisi peralatan medis untuk mengobati pasien yang telah lama menunggu. Aksi heroik seorang bidan itu mendapat banyak respon dari publik hingga saat ini. 

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN – Sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi heroik seorang bidan di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar, yang rela berenang menyeberangi sungai aliran deras demi mengobati pasiennya.

Menyusul viral video yang berdurasi beberapa detik itu juga ditonton atau dilihat TribunPadang.com pada Minggu (3/8/2025) hari ini.

Dalam tayangan tersebut, terlihat seorang bidan berjuang menyeberangi arus sungai berwarna cokelat sambil menggendong sebuah tas, yang diduga berisi obat-obatan dan alat medis.

Di seberang sungai, tampak seseorang merekam momentum tersebut sambil menunggu sang bidan tiba di daratan.

Diketahui, bidan tersebut bernama Dona (46), warga Desa Andilan, Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman.

Kepada TribunPadang.com, Dona menceritakan bahwa aksi nekat tersebut terjadi pada Jumat (1/8/2025) pagi, saat ia hendak mengunjungi seorang pasien di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat.

“Saat itu saya baru pulang dari pelatihan di Pekanbaru. Pasien sudah lama menghubungi minta diobati. Begitu saya sampai Pasaman, saya langsung berangkat ke sana,” ujar Dona.

Namun di tengah perjalanan menggunakan ojek yang disewa seharga Rp400 ribu untuk pulang pergi, ia mendapat kabar bahwa jembatan penghubung satu-satunya antara dua nagari telah roboh akibat diterjang arus sungai.

“Sampai di Lanai, warga bilang jembatan sudah putus. Awalnya saya kira masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, tapi ternyata sudah roboh total,” kata Dona.

Karena tak ada pilihan lain dan keluarga pasien telah menunggu di seberang, Dona pun memutuskan untuk menyeberangi sungai tersebut tanpa persiapan khusus.

“Saya tidak tahu kalau jembatannya putus, jadi tidak bawa perlengkapan apapun. Tapi karena pasien butuh bantuan dan tidak mungkin saya menolak, saya putuskan berenang,” ucapnya.

Sampai sejauh ini, eksistensi Dona sendiri diketahui telah mengabdi sebagai bidan ASN di daerah itu sejak tahun 1999.

Ia mengungkapkan bahwa jarak dari tempat tinggalnya ke lokasi pasien sekitar 27 kilometer, melewati hutan dan jalanan yang rusak parah.

“Sudah sering saya ke kampung itu. Tapi ini pertama kali saya harus menyeberangi sungai. Bahkan sebelum sampai jembatan putus itu, saya tiga kali jatuh dari motor karena jalan berlumpur,” tambahnya.

Meski di desa tersebut ada bidan lainnya, masyarakat tetap mempercayakan pengobatan kepada Dona karena kedekatannya dengan warga.

Baca juga: Bidan dan Anaknya Tewas Terseret Arus Sungai di Karangasem Saat Hendak Jenguk Orang Tua

Baranang banjir
AKSI NEKAT BIDAN: Aksi nekat bidan Dona terekam saat menyeberangi sungai usai jembatan penghubung antar nagari putus. Ia membawa tas berisi peralatan medis untuk mengobati pasien yang telah lama menunggu. (Foto: Dok. Dona)

Baca juga: Bidan di Dairi Sumut Jadi Sopir Ambulans Demi Selamatkan Ibu Hamil, Aksinya Viral

Dona mengatakan saat berenang, ia membawa obat-obatan dan perlengkapan medis dalam tas yang digendongnya.

“Itu semua alat medis saya. Baju yang saya pakai juga basah dan kering sendiri di badan,” tuturnya.

Ia juga mengaku tidak sadar saat aksinya direkam seseorang dari seberang sungai.

“Saya hanya dengar suara orang memanggil dari seberang, bilang ‘ke sinilah’,” katanya.

Dona mengaku berani menyeberangi sungai karena memiliki kemampuan berenang yang baik sejak sekolah.

“Dulu waktu SMA saya ikut lomba renang, jadi tidak takut saya saat berenang. Waktu pulang dari rumah pasien, saya juga berenang lagi,” jelasnya.

Pasien yang dikunjungi Dona kini sudah sembuh. Ia berharap pemerintah segera memperbaiki infrastruktur di wilayah tersebut, terutama jalan dan jembatan penghubung antar nagari.

“Semoga jembatan segera diperbaiki. Jalan pun diperhatikan karena bidan lain dan saya sering ke sana untuk mengobati warga,” tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved