Demo PPPK Padang Pariaman

Ribuan Honorer Padang Pariaman Demo Tuntut Status PPPK Paruh Waktu, Ancam Mogok Kerja

Honorer menggelar aksi damai untuk kepastian nasib mereka di halam kantor bupati, Parit Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (31/7/2025).

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
DEMO PPPK - Ribuan tenaga honorer menggelar aksi damai untuk kepastian nasib mereka di halam kantor bupati, Parit Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (31/7/2025). Ribuan tenaga honorer ini terdiri dari guru, tenaga administrasi sekolah, penjaga sekolah, nakes, sopir ambulan dan lainnya, mereka berkeja di sekolah dan layanan kesehatan. 

Mereka sempat bertemu selama 15 menit namun pembicaraan tidak menemukan titik terang karena bupati sempat mengangkat telfon di tengah pertemuan.

Dalam aksi damai kali ini, ribuan tenaga honorer tetap berharap agar bisa bertemu Bupati, atau mereka akan melakukan aksi mogok kerja mulai hari Senin (4/7/2025).

Hanya saja informasi sementara yang TribunPadang.con peroleh Bupati Padang Pariaman sedang melakukan rapat paripurna bersama DPRD Padang Pariaman.

Kendati demikian, melalui Sekda, para tenaga honorer akan tetap melakukan audiensi siang ini dengan syarat hanya sejumlah perwakilan yang boleh masuk.

Baca juga: Tarian Barongan Terus Dihidupkan, Warisan Jawa yang Mewarnai  Negeri Johor Malaysia

Puluhan Tahun Mengabdi 

Diantara ribuan tenaga honorer yang sedang memperjuangkan nasib mereka ini, ada satu penjaga sekolah yang sudah puluhan tahun mengabdi di SD kawasan Sintoga Padang Pariaman, Muhamad Syafei.

Ayah empat anak itu sudah bekerja sebagai penjaga sekolah sejak tahun 2004 tanpa henti, untuk menghidupi keluarganya.

Bekerja selama puluhan tahun, Syafei ingat betul gaji pertama yang ia terima hanya Rp100 ribu per bulan.

Gaji tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, hingga pada tiga bulan terakhir, Syafei bisa mendapatkan gaji sebesar Rp600 ribu.

“Baru tiga bulan merasakan gaji sebanyak itu, mulai bulan kemaren, ada pemotongan sebanyak 20 persen akibat efisiensi,” tuturnya.

Baca juga: Polres Padang Panjang Tangkap Pengguna Sabu, Sempat Buang Barang Bukti Saat Dikejar

Kendati demikian, Syafei sudah terlanjur mengabdi, usianya sudah memasuki 57 tahun, sebentar lagi juga bakalan pensiun. Kalau ingin mencari pekerjaan lain juga sangat sulit.

Namun perjalanannya sebagai tenaga honorer lebih dari 20 tahun, ia sudah berhasil menyekolahkan seluruh anaknya, bahkan sudah ada yang menamatkan kuliah.(*)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved