Berita Viral

Reaksi Memed Potensio Viral Disebut Penemu Sound Horeg dan Dijuluki Thomas Alva Edhi Sound

Sosok Memed Potensio alias Thomas Alva Edi Sound, viral disebut penemu sound horeg.

Editor: Primaresti
IMRON HAKIKI/KOMPAS.com
VIRAL SOUND HOREG - Kolase sosok Ahmad Abdul Aziz (29) alias Memed Potensio yang viral disebut penemu sound horeg hingga dijuluki Thomas Alva Edi Sound Horeg. 

Tak sedikit kreator konten yang menjadikan sosok Memed sebagai bahan parodi.

Mereka menirukan gaya duduk, ekspresi, hingga gestur tangan Memed saat sibuk mengatur sistem suara dengan volume tinggi.

Bahkan sejumlah komika juga ikut memparodikan gaya Memed, termasuk tampilan ngantuk yang menjadi ciri khasnya.

Fenomena ini kemudian dikaitkan dengan tren “anomali” yang sedang marak di media sosial.

Anomali dalam konteks ini merujuk pada karakter yang aneh secara bentuk dan perilaku yang tidak masuk akal namun menghibur.

Karakter anomali biasanya digambarkan sebagai gabungan dari benda mati, manusia, atau hewan, dengan gaya kartun yang dihasilkan oleh AI.

Tujuannya bukan untuk rasionalitas, tapi untuk membangkitkan tawa lewat keanehan.

Baca juga: DJ Panda Ngaku Disawer Erika Carlina, Awal Kenal Lewat Tiktok hingga Viral Hamil 9 Bulan

Fatwa Haram Sound Horeg dan Kecaman Publik

Meskipun viral dan menghibur, kehadiran sound horeg tidak luput dari kritik pedas masyarakat.

Beberapa netizen menyuarakan ketidaksenangan mereka terhadap penyelenggara acara sound horeg yang dinilai menimbulkan lebih banyak kerugian dibanding manfaat.

Sebagian warganet menyebut bahwa suara dari sound system ini hanya menciptakan kegaduhan dan berpotensi merusak ketenangan lingkungan.

Tak hanya kritik, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur bahkan telah mengeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan sound horeg.

Fatwa ini dikeluarkan menyusul banyaknya dampak negatif yang muncul akibat pawai sound horeg.

Beberapa rumah warga dilaporkan rusak, mulai dari atap yang jebol hingga kaca pecah karena getaran dari volume suara yang berlebihan.

Selain itu, kebisingan dari perangkat sound berdaya besar tersebut juga disebut dapat mengganggu pendengaran masyarakat.

Meski mendapat banyak kecaman, sejumlah pengusaha sound horeg tetap bertahan dan menyatakan bahwa kehadiran mereka hanya untuk menghibur warga.

Namun realitanya, tidak semua masyarakat menyambut positif kehadiran sound horeg.

Sejumlah warga bahkan merasa dirugikan secara langsung akibat kerusakan rumah dan gangguan suara.

(Kompas.com/ Imron Hakiki)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved