Gempa di Sumbar

Dalam 13 Menit Tiga Gempa Guncang Solok Sumbar Jumat Pagi Ini

Tiga gempa bumi di Solok tercatat terjadi hanya dalam rentang waktu 13 menit pada Jumat (25/7/2025) pagi.

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
BMKG Padang Panjang
GEMPA BUMI SUMBAR - Gempa bumi dengan magnitudo 3,1 terjadi Jumat (25/7/2025) pukul 05:08 WIB, mengguncang Kota Solok, Sumbar. Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi sebut total 3 gempa bumi terjadi di Solok, Sumbar. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Tiga gempa bumi di Solok tercatat terjadi hanya dalam rentang waktu 13 menit pada Jumat (25/7/2025) pagi.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan seluruh gempa berpusat di daratan wilayah Solok, Sumatera Barat.

Gempa pertama terjadi pukul 05.06 WIB di Kabupaten Solok dengan kekuatan magnitudo 2,8. Episenter berada di darat, sekitar 17 kilometer barat laut pusat kabupaten.

"Gempa bumi dengan magnitudo 2,8 terjadi pada pukul 05:06 WIB," sebut Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi.

Sementara itu, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0.93° LS;100.73° BT, atau berlokasi di darat pada jarak 17 Km Barat Laut Kabupaten Solok.

Baca juga: BPBD Sebut Pembakaran Lahan Gambir Jadi Penyebab Karhutla di Limapuluh Kota

"Gempa terjadi pada kedalam 10 kilometer," jelasnya.

Lalu, gempa bumi kedua dengan magnitudo 3,1 berlokasi di Kota Solok, Sumbar pada pukul 05:08 WIB.

"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0.94° LS;100.68° BT, atau berlokasi di darat pada jarak 16 Km Tenggara Kota Solok," paparnya 

"Gempa terjadi pada kedalaman 3 kilometer," sambungnya.

Terakhir, gempa bumi magnitudo 2,4 juga mengguncang Kota Solok, pada pukul 05:19 WIB.

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Sengaja Bakar Lahan Penyebab Karhutla Limapuluh Kota

Sedangkan spisenter gempa bumi terletak pada koordinat 0.94° LS;100.70° BT, atau berlokasi di darat pada jarak 17 Km Tenggara Kota Solok.

"Gempa terjadi pada kedalaman 2 kilometer," tambahnya.

Dalam kejadian gempa selalu diikuti dengan skala MMI.

Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

Baca juga: Sumbar Catat 12 Gempa Bumi dalam Satu Pekan, Tak Ada yang Terasa oleh Masyarakat

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 2,0 SR Guncang Bukittinggi, BMKG: Dipicu Segmen Sianok

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved