Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi Sumbar Erupsi, Abu Vulkanik Bergerak ke Padang Panjang dan Padang Pariaman

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Jumat (23/7/2025) sekira pukul 07:23 WIB.

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
ERUPSI GUNUNG MARAPI - Visualisasi Gunung Marapi di Sumatera Barat saat terjadi erupsi, Rabu (23/7/2025) pukul 07:23 WIB. Tinggi kolom abu teramati berwarna kelabu dengan ketinggian 1.600 meter. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Jumat (23/7/2025) sekira pukul 07:23 WIB.

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 23 Juli 2025 pukul 07:23 WIB," ungkap Petugas Pos PGA Bukittinggi, Teguh Purnomo.

Kata Teguh, kolom abu teramati pada ketinggian 1.600 m di atas puncak, kurang lebih 4.491 m di atas permukaan laut.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara," sebutnya.

'Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.5 mm dan durasi ± 1 menit 18 detik," tambah Teguh.

Baca juga: Empat Calon Sekda Pariaman Ikuti Ujian Asesmen di BKD Riau, Dua dari Luar Daerah

Sementara itu, berdasarkan laporan terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau per pukul 09.00 WIB, sebaran abu vulkanik mengarah ke Barat Daya.

"Informasi SIGMET terbaru Gunung Marapi berdasarkan informasi VAAC Darwin, dilaporkan pada tanggal 23 Juli 2025 pukul 09.22 WIB hingga pukul 15.22 WIB. Teramati sebaran debu Abu Vulkanik Gunung Marapi pada tanggal 23 Juli 2025 pukul 09.00 WIB pada ketinggian hingga 16.000 Kaki bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 05 knot dan diprakirakan intensitasnya menguat," terang Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan.

"Untuk arah sebarannya lebih cenderung ke arah Padang Panjang, Padang Pariaman, Pariaman dan sekitarnya," sambungnya.

Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

Masyarakat yang bermukim di sekitar lemba atau bantaran dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Baca juga: Dua Nyawa Melayang, Mobil Masuk Jalur Berlawanan Picu Kecelakaan Maut di Koto Baru Solok

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore, atau melalui media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg_).(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved