Kualitas Udara Sumbar

BMKG Catat 122 Hotspot di Sumbar, Padang Belum Terdampak Asap

BMKG mencatat sebanyak 122 hotspot terpantau di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) hingga Senin (21/7/2025).

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
BPB Limapuluh Kota
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN - Karhutla di Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. BMKG mencatat sebanyak 122 hotspot terpantau di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) hingga Senin (21/7/2025). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – BMKG mencatat sebanyak 122 hotspot terpantau di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) hingga Senin (21/7/2025).

Meski titik panas terus bertambah, kualitas udara di Kota Padang masih dinyatakan aman dan belum terdampak asap.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menyebut dari 122 titik panas itu, 88 berada dalam kategori rendah, 15 titik sedang, dan 19 titik tergolong tinggi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Senin (21/7/225).

Ia menjelaskan bahwa secara visibilitas, keberadaan asap belum terpantau signifikan, salah satunya di Kota Padang.

Baca juga: 2 Rumah Semi Permanen Ludes Terbakar di Kamang Baru Sijunjung, Kerugian Rp80 Juta

“Secara real, secara visibilitas, tidak terlihat asap di Padang. Meskipun diinformasikan adanya banyak kebakaran dan titik api, tapi asapnya belum tampak sampai ke sini,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa alat pemantau kualitas udara seperti IQAir milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), maupun platform Info BMKG, dapat dijadikan referensi untuk melihat tingkat kualitas udara secara akurat.

Dalam platform tersebut, status udara ditampilkan dalam warna hijau (aman), kuning (sedang), hingga merah (berbahaya).

"Kalau saya menilai, saat ini kondisi di Padang masih tergolong aman karena tidak terlihat adanya kabut asap secara visual," lanjutnya.

Terkait kemungkinan asap kiriman dari provinsi lain seperti Riau, ia menjelaskan bahwa hal itu bergantung pada arah angin.

Baca juga: Perti-Perwati Sumbar Gelar Musda 24 Juli di Istana Gubernur, Pilih Pemimpin Berkomitmen Keumatan

“Asap itu dipengaruhi oleh arah angin. Kalaupun terjadi kebakaran hutan di Sumbar, kalau arah anginnya ke timur atau timur laut, maka dampaknya tidak akan ke Padang,” ujarnya.

“Justru bisa saja asap dari wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota bergerak menuju Riau, bukan sebaliknya," jelasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved