Pemkab Dharmasraya
Turunkan Risiko Kematian Ibu & Bayi, BIDADARI NAUN PISAN Inovasi Puskesmas Sungai Rumbai Dharmasraya
UPT Puskesmas Sungai Rumbai menghadirkan inovasi pelayanan kesehatan bernama BIDADARI NAUN PISAN (Bidan Datang dengan Asuhan Mandiri dan
Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, DHARMASRAYA - UPT Puskesmas Sungai Rumbai menghadirkan inovasi pelayanan kesehatan bernama BIDADARI NAUN PISAN (Bidan Datang dengan Asuhan Mandiri dan Menabung untuk Persalinan pada Keluarga), yang diinisiasi oleh Sartika Wulandari.
Inovasi ini mulai dijalankan awal Januari 2022 setelah melalui proses perencanaan dan sosialisasi sejak November 2021 pada kegiatan Lokmin Linsek.
Langkah ini merupakan respons terhadap angka kematian ibu dan bayi yang cukup tinggi pada Tahun 2021.
BIDADARI NAUN PISAN menyasar seluruh ibu hamil, suami, dan anggota keluarganya, program ini dilakukan melalui kunjungan rumah oleh bidan bersama kader, PKK, dan pemerintahan nagari.
Fokusnya adalah pemberian edukasi menyeluruh mengenai kehamilan, persalinan, dan risiko kesehatan ibu.
Baca juga: 100 Hari Annisa-Leli Pimpin Dharmasraya: Bangun Sekolah Rakyat hingga Siapkan Insentif Ibu Hamil

Baca juga: Bupati Dharmasraya Annisa Upayakan Penambahan Penghasilan Petani dari Pengolahan Limbah Hasil Panen
Salah satu aspek penting adalah membekali keluarga dengan pengetahuan untuk menyiapkan jaminan kesehatan dan dana persalinan sejak dini.
“Sebelum inovasi ini hadir, banyak ibu hamil dan keluarga yang tidak memperoleh informasi kesehatan secara menyeluruh. Akibatnya, mereka tidak siap menghadapi risiko yang muncul selama kehamilan dan persalinan,”terangnya dilansir resmi pada Kamis (17/7/2025).
Dengan pendekatan baru ini, keluarga diajak aktif membaca buku KIA sebelum kunjungan, lalu berdiskusi bersama bidan saat pertemuan untuk memperkuat pemahaman mereka.
Menariknya, program ini juga mengadopsi sistem jimpitan, yakni menabung sedikit demi sedikit untuk membantu biaya persalinan.
Upaya ini terbukti mendorong kemandirian keluarga dalam merawat ibu hamil dan bayi baru lahir selain sebagai bentuk kesiapan finansial, jimpitan juga menjadi sarana penguatan solidaritas sosial di tingkat komunitas.
Hasil nyata dari inovasi ini adalah meningkatnya pengetahuan ibu dan keluarga, menurunnya angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatnya kesiapan menghadapi persalinan.
BIDADARI NAUN PISAN menjadi contoh bagaimana pendekatan berbasis keluarga dan kolaboratif dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rumbai.
Diberitakan sebelumya, Puskesmas Sungai Rumbai berhasil mengembangkan terobosan baru dalam pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui program "BERAS MERAH" (Bersihkan Sarang Nyamuk Sekitar Rumah).
Inovasi yang digagas oleh Zasti Novera DHR, perawat sekaligus Koordinator Program DBD setempat ini, telah menunjukkan dampak positif dalam menekan angka penularan penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti tersebut.
"Sebelum ada BERAS MERAH, kami sering menemukan jentik nyamuk dan kasus DBD yang tinggi di wilayah kerja puskesmas. Kini, dengan gerakan rutin setiap Sabtu, kesadaran masyarakat meningkat signifikan," ujar Zasti pada Kamis (10/7/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.