Penemuan Mayat di Batang Anai

3 Korban Pembunuhan Berantai SJ Merupakan Mahasiswa STIE KBP Padang, Dua Tengah Selesaikan Skripsi

Tiga orang korban pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku SJ (25) alias Koyek di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, ternyata pernah menuntut

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
PEMBUNUHAN BERANTAI DI PADANG PARIAMAN: Ketua STIE KBP Padang, Suhelmi Helia saat diwawancarai TribunPadang.com, Jumat (20/6/2025). Ketiga korban dari pelaku SJ merupakan mahasiswa di satu kampus yang sama. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tiga orang korban pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku SJ (25) alias Koyek di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, ternyata pernah menuntut ilmu di kampus yang sama.

Berdasarkan informasi yang beredar di sejumlah media sosial, ketiga korban tersebut pernah kuliah di STIE Keuangan Perbankan dan Pembangunan Kota Padang.

Ketua STIE KBP Padang, Suhelmi Helia, membenarkan bahwa ketiga korban pernah menuntut ilmu disana.

"Iya benar, ketiga korban itu pernah kuliah di kampus kami," katanya kepada TribunPadang.com, Jumat (20/6/2025).

Baca juga: Pihak Keluarga Yakini Kasus Mutilasi Dinda Dilakukan dengan Mesin Pemotong

Menurut Suhelmi, Siska Oktavia Rusdi bersama Adek Gustiana merupakan mahasiswa satu angkatan masuk, yaitu tahun 2020 dengan program studi S1 Manajemen.

Sementara itu, Septia Adinda merupakan mahasiswa angkatan 2018 dengan program studi  S1 Manajemen.

PEMBUNUHAN BERANTAI DI PADANG PARIAMAN : Penampakan gedung kampus STIE KBP Padang, Jumat (20/6/2025). Ketiga korban dari pelaku SJ merupakan mahasiswa di satu kampus yang sama. 
 
 
PEMBUNUHAN BERANTAI DI PADANG PARIAMAN : Penampakan gedung kampus STIE KBP Padang, Jumat (20/6/2025). Ketiga korban dari pelaku SJ merupakan mahasiswa di satu kampus yang sama.     (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Suhelmi juga mengatakan bahwa sebelum Siska dan Adek dikabarkan hilang, kedua mahasiswanya itu sedang menyelesaikan skripsi mereka.

"Siska dan Adek ini sudah habis mata kuliahnya, mereka berdua sebelum hilang itu sedang menyelesaikan skripsinya, kalau tidak salah akan seminar proposal," terangnya.

Baca juga: Warga Tertipu Sikap Ramah Koyek, Satpam di Padang Pariaman Ternyata Pembunuh Berdarah Dingin

Sementara itu, mahasiswa yang atas nama Dinda tidak melanjutkan perkuliahannya.

"Kalau Dinda ibu kurang tau, karena ia tidak ada kabar atau kejelasan dulunya, atau mungkin ibu yang kurang mendapatkan informasi terkait Dinda ini," ujarnya.

Suhelmi menyebutkan bahwa Siska dan Adek merupakan mahasiswa yang dikenal baik di kampus.

"Anaknya baik, pintar, tidak pernah ada masalah. Di teman-temannya pun dikenal baik," ujarnya.

"Apalagi si Adek, dia itu pintar, dia kuliah disini dengan beasiswa dari pemerintah," sambungnya.

Baca juga: Konten Kekerasan Bisa Bentuk Pembunuh Berdarah Dingin, Sosiolog UNP Soroti Kasus Padang Pariaman

Dengan ditemukannya Siska dan Adek dalam kondisi meninggal dunia, Suhelmi mengatakan bahwa dirinya serta pihak kampus meras terkejut dan terpukul.

"Tentu saja kita terkejut dan terpukul karena mendengar kabar ini setelah satu tahun lebih menghilang. Kita berharap semoga kedua almarhum diampuni dosanya dan diterima di sisi Allah SWT," harapanya.


 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved