MotoGP

Masa Depan Fabio Quartararo Bersama Pabrikan Garpu Tala, Antara Berpisah Atau Berlanjut

PEMBALAP Fenomenal Fabio Quartararo, masih percaya dengan proyek pabrikan Garpu Tala, namun membuka kemungkinan terburuk untuk berpisah dengan t

Editor: Emil Mahmud
 TANGKAPAN LAYAR MOTOGP
QUARTARARO SEMPAT TERTUNDUK - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo bersimpuh kemudian jadi tertunduk lemas setelah gagal menang di MotoGP Inggris 2025, Minggu (25/5/2025). Ia gagal meneruskan ajang balapan Seri MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone pekan lalu. 

PEMBALAP Fenomenal Fabio Quartararo, masih percaya dengan proyek pabrikan Garpu Tala, namun membuka kemungkinan terburuk untuk berpisah dengan tim impian.

Pembalap Monster Energy Yamaha ini baru saja mengalami pekan pahit manis bersama Yamaha dalam tiga seri terakhir MotoGP 2025.

Juara Dunia MotoGP satu kali itu telah membukukan tiga pole position berturut-turut di GP Spanyol, GP Prancis, dan GP Inggris.

Kemenangan juga hampir saja dia dapatkan di Sirkuit Silverstone, Inggris, tatkala Quartararo mendominasi balapan dengan mampu mengasapi para rival termasuk pembalap klan Ducati.

Hanya saja nasib malang menimpa ketika motor Yamaha YZR-M1 miliknya mengalami masalah pada peranti ketinggian berkendara, yang membuat dia harus menepi dan gagal finis.

Baca juga: Fabio Quartararo Dapat Garansi dari Yamaha, Lin Jarvis: Bertalenta, dan Punya Faktor X

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, menunjukkan luka memar pada dada dan perutnya akibat kecelakaan pada balapan MotoGP Aragon di Motorland Aragon, Spanyol, 18 September 2022.
CEDERA QUARTARARO - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, menunjukkan luka memar pada dada dan perutnya akibat kecelakaan pada balapan MotoGP Aragon di Motorland Aragon, Spanyol, 18 September 2022. (TWITTER.COM/YAMAHAMOTOGP)

Baca juga: Hasil MotoGP Inggris 2025: Marquez Layangkan Pujian buat Quartararo, Catat Hasil Lengkap Naik Podium

Setelah menjalani pekan demi pekan dengan gemilang tapi juga masih diselipi hasil-hasil yang belum greget, El Diablo mulai disinggung soal masa depan dengan Yamaha.

"Hubungan dengan pabrikan Jepang selalu baik," kata Quartararo dalam interviu bersama DAZN, dikutip Bolasport dari GPone.

"Meskipun terkadang kemajuannya terlalu pelan, tetapi kemudian banyak kru Eropa yang datang dan bahkan orang-orang Jepang yang sudah ada di sini juga sedikit bertindak seperti orang Eropa."

"Dalam artian, jika sesuatu berhasil, itu lebih baik. Kami tidak akan menunggu dua bulan apakah peningkatan tersebut lulus tes beberapa kilometer."

"Jika perubahannya berhasil, kami segera menerapkannya dan ini adalah perubahan besar-besaran yang telah dilakukan para insinyur Jepang," ucapnya.

Quartararo masih menaruh kepercayaan pada proyek Yamaha di MotoGP.

Pembalap asal Prancis itu tidak memungkiri bahwa ada faktor gaji yang membuat dia mau bertahan pada musim ini dan musim depan dalam perpanjangan kontrak terbaru.

Namun dia tidak serta merta menjadikan uang sebagai hal utama. Dia tetap melihat hasil demi hasil dari proyek pabrikan yang telah menjadi mimpi pengidola Valentino Rossi itu.

"Bagi saya yang terpenting adala proyek. Saya tidak ingin bohong, keputusan saya juga dipengaruhi aspek ekonomi. Namun, kami melihat bahwa sedikit demi sedikit kami mulai bangkit," jelas Quartararo.

 "Pada akhirnya, bisa melakukan banyak putaran dengan kecepatan yang sangat baik adalah yang Anda butuhkan."

"Anda dapat melakukan satu putaran, empat atau lima putaran, tetapi kemudian ban menjadi terlalu panas dan Anda kalah."

 
"Inilah aspek yang sedang kami kerjakan, menemukan kecepatan tanpa mendorong diri ke batas performa dan mampu bertahan dengan para pembalap Ducati."

"Ada banyak hal yang mendorong saya untuk bertahan dengan Yamaha."

"Ini adalah jenama yang selalu saya impikan saat menonton Valentino (Rossi), pabrikan yang memberi saya kesempatan untuk naik ke MotoGP."

"Dan terutama, untuk melihat protek internal yang ada sekarang, yang sangat besar. Secara pribadi, saya sangat ingin kembali ke puncak bersama Yamaha," jelas Quartararo.

Namun, Quartararo juga bukan manusia idealis. Dia tetap memikirkan kemungkinan terburuk bila proyek pabrikan asal Iwata itu gagal.

"Saya sangat yakin dengan proyek ini tapi saya tahu bahwa jika tidak berhasil, saya akan beralih ke proyek yang sudah siap (dengan pabrikan lain)," kata Quartararo.

 
"Itu sudah pasti, saya tidak punya banyak waktu lagi, saya ingin beralih ke proyek yang motornya kompetitif sejak awal."

"Jika saya harus beralih ke proyek lain, saya akan melakukannya," pungkas eks rookie belia yang kini sudah berusia 26 tahun.(*)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved