Nasional
Program SMA Garuda untuk Perbanyak Siswa Indonesia Masuk Kampus Top Dunia
Program transformasi sejumlah SMA unggulan dan pembangunan baru SMA Garuda bertujuan untuk memastikan lebih banyak lagi siswa asal Indonesia bisa mel
TRIBUNPADANG.COM, JAKARTA - Program transformasi sejumlah SMA unggulan dan pembangunan baru SMA Garuda bertujuan untuk memastikan lebih banyak lagi siswa asal Indonesia bisa melanjutkan pendidikan di kampus top dunia.
Rilis dari Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO), menyebutkan kehadiran SMA Garuda sekaligus menjawab tantangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“SMA Garuda akan berperan menghasilkan lulusan SMA yang mampu menembus kampus-kampus top dunia dan meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO, Chacha
Annisa.
Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menempatkan Indonesia pada peringkat 66 dari 81 negara-negara di dunia. Singapura menempati posisi pertama dunia dalam skor yang dirilis per tiga tahun oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) itu untuk mengevaluasi sistem pendidikan berbagai negara.
Baca juga: Stella Christie: Akademisi Berprestasi yang Dipanggil untuk Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran
Skor PISA mengukur kemampuan siswa berusia 15 tahun dalam menggunakan pengetahuan dan keterampilan membaca, matematika, dan sains saat menghadapi tantangan di kehidupan nyata.
Skor PISA sejumlah negara Asia Tenggara juga masih lebih baik dari Indonesia. Seperti Vietnam (28), Brunei (37), Malaysia (49), atau Thailand (52). Posisi kita hanya sedikit di atas Filipina (68 dan Kamboja (73).
Terpuruknya skor PISA Indonesia, menurut Chacha, tergambar dari sedikitnya jumlah lulusan SMA asal Indonesia yang diterima di kampus top dunia.
Misal, di Harvard University hanya ada lima mahasiswa asal Indonesia, di Columbia University hanya 11
mahasiswa Indonesia. Jauh jika dibandingkan dengan mahasiswa asal Tiongkok ada 1.200.
Di Cambridge University ada 750 mahasiswa asal Tiongkok, 450 asal Singapura, dan 400 asal Malaysia. Dari Indonesia cuma 11 orang.
Secara keseluruhan, Lembaga Pendidikan Internasional (IIE) Departemen Perdagangan AS dan laporan tahunan Open Doors melaporkan sekitar 7.500 hingga 8.348 mahasiswa Indonesia kuliah di Amerika Serikat.
Sampai sejauh ini, ada kesenjangan dibandingkan jumlah mahasiswa Tiongkok yang mencapai 120 ribu atau India 110 ribu orang.
“Katakanlah penduduk Tiongkok ada 1,4 miliar, maka dengan jumlah penduduk Indonesia seperempatnya atau 280 juta, harusnya paling tidak ada 30.000 siswa Indonesia di Amerika Serikat,” katanya.
Program SMA Garuda untuk mempersempit gap tersebut. Dengan memperbaiki secara menyeluruh kualitas pendidikan, baik dalam pembinaan siswa, pelatihan guru dan manajemen sekolah.
Pembinaan siswa dilakukan dengan intervensi komprehensif yang mencakup persiapan akademik, pengembangan diri, pengemasan personal branding, penilaian kecocokan dan pemilihan universitas, pemenuhan komponen aplikasi, serta persiapan pra keberangkatan.
Pelatihan guru meliputi program komprehensif dalam strategi bimbingan siswa untuk persiapan akademik, pemilihan dan implementasi ekstrakurikuler, penulisan esai, serta penyusunan surat rekomendasi yang kuat.
Kantor Komunikasi Kepresidenan
Presidential Communication Office
Program SMA Garuda
Stella Christie
| Nama Erick Thohir Mencuat Jadi Kandidat Menpora Susul Raffi Ahmad, Taufik Hidayat dan dr Tirta |
|
|---|
| Beredar Nama Raffi Ahmad, Taufik Hidayat hingga dr Tirta dalam Sepekan Kursi Menpora Kosong |
|
|---|
| Presiden Resmikan 6 Kodam Baru, Berikut Daftar Nama dan Wilayah Teritorial |
|
|---|
| Badan Gizi Nasional Rekrut Masyarakat Miskin untuk Kerja di Dapur MBG |
|
|---|
| Dewan Pakar Badan Gizi Nasional Sebut Makan Bergizi Gratis Mampu Tingkatkan Konsentrasi Anak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/Wamen-Stella.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.