Idul Adha 2025
Kirim Hewan Kurban ke Kepri, Sapi di Padang Pariaman Dilakukan Pengecekan Sampel Darah dan Swab
"Sampel itu kami ambil untuk diperiksa di laboratorium veteriner Bukittinggi, guna memenuhi kriteria pengiriman ternak," ujarnya.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Menjelang Idul Adha 2025, peternak sapi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) kebanjiran pesanan hewan kurban hingga ke Kepulauan Riau (Kepri).
Guna bisa mengirimkan hewan kurban tersebut ke Kepri, Disnaskeswan Padang Pariaman melakukan pengambilan sampel untuk memastikan kesehatan hewan.
Pengambilan sampel ini mengacu pada persyaratan yang diajukan oleh Kepri, mengingat wilayah kepulauan di Indonesia menjadi lokasi prioritas penanganan penyakit untuk ternak.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakkeswan Padang Pariaman, Devi Yanti, mengatakan pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi sampel darah dan swab pada hidung sapi.
Baca juga: Pastikan Sapi Kurban di Padang Pariaman Sehat, Disnakkeswan Suntikan Vitamin ke Ternak
"Sampel itu kami ambil untuk diperiksa di laboratorium Veteriner Bukittinggi, guna memenuhi kriteria pengiriman ternak," ujarnya.
Hasil Labor tersebut digunakan untuk memastikan ternak yang akan dikirim bebas dari penyakit PMK, LSD dan lainnya.
Sedangkan ternak yang akan dikirim ini memiliki jenis sapi Bali, jenis ini memang sangat banyak diminati.
Devi menyebut sejauh ini sebanyak belasan ekor ternak dari Padang Pariaman yang akan dikirimkan ke Kepri.
Baca juga: Padang Pariaman Jadi Penyangga Sapi Kurban di Sumbar, Jumlah Populasi Ternak Capai 50 Ribu Ekor
Jumlah itu menurutnya bisa bertambah sesuai dengan permintaan masing-masing daerah, oleh sebab itu pemenuhan persyaratan menjadi penting.
"Harapannya supaya pengiriman bisa berkelanjutan tidak sekali saja," ujarnya.
Pemeriksaan kesehatan yang ketat ini, menurut Devi tidak terlepas dari banyaknya penyakit yang saat ini menghinggapi ternak.
Devi menyebut untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Padang Pariaman, laporan baru sudah tidak ada.
Peternak sudah bisa menangani secara mandiri gejala dari PMK karena sosialisasi yang sudah dilakukan pihaknya.
"Kalau memang sudah tidak bisa ditangani biasanya baru akan melapor. Tapi sampai sekarang sudah tidak ada laporan baru," ujarnya.
Situasi ini menurutnya terjadi tidak lepas dari capaian vaksinasi yang sudah dilakukan pihaknya sejak awal 2025.
Capaian vaksinasi tersebut sudah menyentuh angka 70 persen, sehingga memunculkan antibodi pada ternak. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)
Heboh Tulisan Nama di Paru-Paru Sapi Kurban di Tangsel, Warga Sebut Fenomena Langka |
![]() |
---|
Tiga Hari Iduladha Berlalu, Warga Solok Masih Sembelih Hewan Kurban di Surau Nagari Salimpek |
![]() |
---|
Bukittinggi Sembelih 1.086 Hewan Kurban Hari Ketiga Idul Adha, Tersebar di Tiga Kecamatan |
![]() |
---|
Sebanyak 1.087 Hewan Kurban Disembelih di Bukittinggi Hari Kedua Idul Adha, Tersebar 163 Titik |
![]() |
---|
Sapi Kurban Presiden Prabowo Disembelih di Bungus Timur Padang, Daging Dibagikan ke 500 KK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.