Juara Bertahan Taipei Open 2025 Tumbang, Pelatih Denmark Sukses Poles Justin Hoh Asal Malaysia

TRIBUNPADANG.COM - Satu per satu tunggal putra tuan rumah mulai berguguran, termasuk unggulan, Chi Yu-Jen, didepak pemain muda Indonesia yaitu Moh Zaki Ubaidillah, pada Kamis (8/5/2025) kemarin.

Setelah giliran unggulan tuan rumah Lin Chun-Yi yang tersungkur, lalu unggalan putra Malaysia, Justin Hoh tak menyangka turut membuat kejutan besar dalam turnamen kali ini. 

Justin Hoh dengan mengalahkan juara bertahan sekaligus wakil tuan rumah pada babak kedua Taipei Open 2025. Sementara posisi Lin Chun-Yi merupakan pemain unggulan empat.

Dia juga pemegang status juara bertahan setelah pada edisi tahun lalu menjadi kampiun dengan mengalahkan kompatriotnya, Chi Yu-jen, di final.

Sejauh pengamatan atas jalannya pertandingan antara Lin Chun-Yi vs Justin Hoh sendiri berkesudahan dalam tempo yang tak lama, serta tanpa kesulitan berarti bagi pebulu tangkis Malaysia tersebut.

Baca juga: Ubed vs Chou Tien Chen: Bentrok Sosok Muka Baru Lawan Unggulan Pertama Fase 8 Besar

Baca juga: Hasil Taipei Open 2025: Ubed Lolos ke Perempat Final, Bakal Bentrok Unggulan Pertama Chou Tien Chen

Dalam durasi 46 menit, wakil non-unggulan itu mampu menang dengan straight game 21-17, 21-18.

"Saya tidak menyangka bisa menang," kata Hoh dikutip Bolasport dari BWF Badminton.

"Sekarang saya hanya akan fokus pada pertandingan berikutnya."

Soal kunci kemenangan, Hoh terbantu berkat permainan dia yang lepas saat lawan lebih terbebani.

Lin jelas menahan beban lebih besar dengan status juara bertahan di hadapan publiknya sendiri di Taipei Arena, Taiwan.

"Lawannya tidak mudah dan saya bermain sebagai underdog," kata Hoh.

"Namun secara keseluruhan, performa saya cukup baik, jadi saya senang bisa menang."

"Kesabaran saya terbukti menjadi faktor penting, serangan saya akurat," tandasnya.

Hoh tak lupa berterima kasih atas pihak yang mempercayainya dan turut menyertakannya sebagai bagian skuad Malaysia pada Sudirman Cup 2025 pekan lalu.

Dia dipercaya turun satu kali saat Malaysia menjalani babak fase grup melawan Australia dengan hasil kemenangan atas Shrey Dand.

Pengalaman tersebut sangat berdampak pada kepercayaan diri dan motivasinya.

"Meski saya hanya bermain satu kali, saya belajar banyak dari rekan-rekan satu tim yang senior," paparnya.

"Melihat bagaimana mereka mempersiapkan diri dan bersikap saja sudah sangat menjadi pengalaman berharga," jelas pemain 21 tahun itu.

Adalah satu sosok yang berperan besar di balik permainan cemerlang Hoh ialah Kenneth Jonnassen.

Pelatih asal Denmark yang kini ditunjuk sebagai Direktur Kepelatihan BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) itu perlahan mulai memberikan dampak signfikan.

Selain Hoh, kemajuan juga ditunjukkan di nomor tunggal putri Malaysia setelah kejutan lain dari Karupathevan Letshanaa.

Setelah melakukan revans ke Komang Ayu Cahya Dewi pada babak pertama, Letshanaa mengalahkan unggulan lima, Chiu Pin Chian dalam laga thriller dengan skor akhir 21-19, 17-21, 26-24.

Kemenangan itu membawa Letshanaa untuk pertama kalinya memijak perempat final turnamen berlevel Super 300 dalam kariernya.

"Saya harap ini jadi titik balik karier saya. Menjaga fokus menjelang akhir pertandingan memang sulit."

"Namun, melewati pertandingan itu telah memperkuat keyakinan bahwa saya dapat memperkecil ketertinggalan dari para pemain berperingkat lebih tinggi dan bahwa saya berada di jalur yang benar," kata Letshanaa.(*)