Lifestyle

Tips Membangun Personal Branding lewat Media Sosial, Catatan Khusus untuk Mahasiswa

ERA digital seperti saat ini, media sosial bukan lagi sekadar tempat berbagi cerita sehari-hari. Bagi mahasiswa, media sosial bisa menjadi alat strate

Editor: Emil Mahmud
Magang FIB UNAND/ Aisa Elvira
LINKEDIN DAN MAHASISWA: Tampilan platform LinkedIn terlihat di layar laptop, menggambarkan bagaimana media sosial profesional ini berperan penting dalam membangun personal branding mahasiswa di era digital. Foto ini digunakan untuk pemberitaan mengenai pemanfaatan LinkedIn sebagai media strategis mahasiswa dalam memperkenalkan diri, menunjukkan keahlian, serta memperluas peluang karier di masa depan. 

ERA digital seperti saat ini, media sosial bukan lagi sekadar tempat berbagi cerita sehari-hari. Bagi mahasiswa, media sosial bisa menjadi alat strategis untuk membangun personal branding yang kuat sejak dini.

Bahkan, jejak digital yang diciptakan hari ini bisa membuka pintu peluang karier di masa depan.

Personal branding adalah bagaimana seseorang memasarkan diri sendiri dan membentuk persepsi publik tentang dirinya. Dulu, membangun citra diri butuh waktu bertahun-tahun.

Kini, dengan satu unggahan yang tepat di Instagram, LinkedIn, atau X (Twitter), mahasiswa bisa menunjukkan kompetensi, kepribadian, dan keunikan mereka ke dunia.

Mengapa Personal Branding Penting untuk Mahasiswa?

Saat ini, banyak perusahaan tidak hanya melihat nilai akademik, tetapi juga memperhatikan aktivitas calon karyawannya di media sosial.

Rekam jejak digital menjadi cermin kepribadian, pola pikir, dan nilai-nilai yang dianut seseorang. Mahasiswa yang mampu mengelola media sosial dengan bijak dan profesional punya nilai tambah di mata recruiter.

Selain itu, membangun personal branding bisa memperluas jaringan. Mahasiswa dapat terhubung dengan profesional di bidang yang mereka minati, mengikuti komunitas, atau bahkan mendapatkan mentor yang dapat membimbing karier mereka.

Simak dan catat Tips Membangun Personal Branding lewat Media Sosial

1. Tentukan Identitas Diri

Sebelum mulai aktif membangun citra, mahasiswa perlu tahu dulu: “Apa yang ingin saya tonjolkan?” Apakah sebagai calon jurnalis, desainer grafis, atau pengusaha muda? Tentukan bidang atau nilai utama yang ingin dipresentasikan.

2. Konsisten dalam Konten

Membuat konten yang relevan dengan bidang minat secara konsisten akan memperkuat identitas. Misalnya, seorang mahasiswa komunikasi bisa rutin membagikan tips public speaking, analisis media, atau pengalaman magang.

Baca juga: 12 Ramalan Shio Hari Ini Senin 28 April 2025: Lengkap soal Cinta, Karier hingga Nomor Keberuntungan

LINKEDIN DAN MAHASISWA: Tampilan platform LinkedIn terlihat di layar laptop, menggambarkan bagaimana media sosial profesional ini berperan penting dalam membangun personal branding mahasiswa di era digital. Foto ini digunakan untuk pemberitaan mengenai pemanfaatan LinkedIn sebagai media strategis mahasiswa dalam memperkenalkan diri, menunjukkan keahlian, serta memperluas peluang karier di masa depan.
LINKEDIN DAN MAHASISWA: Tampilan platform LinkedIn terlihat di layar laptop, menggambarkan bagaimana media sosial profesional ini berperan penting dalam membangun personal branding mahasiswa di era digital. Foto ini digunakan untuk pemberitaan mengenai pemanfaatan LinkedIn sebagai media strategis mahasiswa dalam memperkenalkan diri, menunjukkan keahlian, serta memperluas peluang karier di masa depan. (Magang FIB UNAND/ Aisa Elvira)

Baca juga: Chairul Tanjung Banggakan Sosok Vasko Ruseimy di Depan Ribuan Alumni

3. Bangun Interaksi yang Positif

Personal branding bukan sekadar postingan. Cara berinteraksi di kolom komentar, membalas pesan, hingga berbagi opini di media sosial turut membentuk citra diri. Mahasiswa perlu menjaga komunikasi yang sopan dan profesional.

4. Jaga Etika Digital

Apapun yang diposting akan menjadi jejak digital. Oleh karena itu, penting untuk menghindari konten yang berpotensi merusak citra diri, seperti ujaran kebencian, hoaks, atau postingan yang bersifat negatif.

5. Manfaatkan Platform Profesional

Selain Instagram dan TikTok, mahasiswa juga perlu mengoptimalkan LinkedIn. Platform ini dirancang khusus untuk membangun jaringan profesional, berbagi prestasi, dan mencari peluang kerja.

Media sosial adalah "panggung" yang bisa digunakan mahasiswa untuk memperkenalkan diri mereka kepada dunia.

Hasil membangun personal branding sejak bangku kuliah, mahasiswa tidak hanya membentuk identitas profesional lebih awal, tetapi juga memperbesar peluang sukses di masa depan.

Jadi, mulai hari ini, yuk gunakan media sosialmu dengan lebih strategis!

(Aisa Elvira, Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Unand, yang magang di TribunPadang.com)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved