Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi di Sumbar Erupsi Dua Kali, Warga Diimbau Waspadai Ancaman Lahar Dingin saat Hujan

Gunung Marapi di Sumatera Barat, erupsi sebanyak dua kali pada Senin (28/4/2025) pagi. Waspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir

Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rezi Azwar
PGA Bukittinggi
ERUPSI GUNUNG MARAPI: Visualisasi Gunung Marapi saat terjadi erupsi, Senin (28/4/2025) pukul 07:58 WIB pagi. Masyarakat diimbau waspadai ancaman lahar dingin terutama saat musim hujan. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Gunung Marapi di Sumatera Barat, mengalami erupsi sebanyak dua kali pada Senin (28/4/2025) pagi, masyarakat diimbau waspadai ancaman lahar dingin.

Tinggi kolom abu dari erupsi yang terjadi tidak teramati.

Namun, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau bantaran, dan aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diimbau tetap waspada.

Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Teguh Purnomo, erupsi pertama terjadi sekitar pukul 07:58 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Marapi Sumbar Erupsi Lagi! Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter

Lalu, Gunung Marapi kembali erupsi sekira pukul 08:13 WIB yang terekam di seismogram.

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, pada tanggal 28 April 2025 pukul 08:13 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati," ucap Teguh.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 16.6 mm dan durasi kurang lebih  28 detik," tambahnya.

Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar gunung, pendaki atau pengunjung, wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

Baca juga: Gunung Marapi di Sumatera Barat Makin Sering Batuk, Sudah 15 Kali Erupsi Sepanjang April 2025

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau bantaran dan aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jalan Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore, atau melalui media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg_). (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved