Berita Viral
Tugu Biawak Wonosobo Viral, Mirip Asli dan Bikin Penasaran, Tanpa Anggaran APBD
Potret Tugu Biawak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi sorotan dan viral di media sosial.
TRIBUNPADANG.COM - Potret Tugu Biawak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi sorotan dan viral di media sosial.
Kepopulerannya bermula setelah banyak yang membandingkan tugu ini dengan Tugu Penyu di Sukabumi.
Viralnya tugu tersebut tidak hanya karena bentuknya yang sangat mirip dengan biawak asli, tetapi juga karena perbedaan anggaran pembuatannya yang cukup signifikan.
Tugu yang terletak di jalur Wonosobo-Banjarnegara, tepatnya di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, ini mendapat perhatian karena tampilannya yang sangat mirip dengan biawak hidup.
Proyek pembuatan tugu ini diprakarsai oleh pemuda Karang Taruna setempat dan dipimpin oleh seorang seniman asli Wonosobo, Arianto.
Baca juga: Viral, Siswa SD Berjuang Lewati Jalan Rusak dan Berlumpur, Harapkan Perbaikan dari Bupati Bungo
Ahmad Gunawan Wibisono, Ketua Karang Taruna Kecamatan Selomerto, menjelaskan asal-usul ide pembuatan tugu tersebut.
Ia menyebut tugu ini diberi nama Tugu Krasak Menyawak, dengan "menyawak" dalam bahasa Jawa yang berarti biawak.
Reptil biawak memang telah lama menjadi bagian dari identitas masyarakat Desa Krasak Wonosobo, dan habitatnya sudah ada sejak zaman dahulu serta terus dilestarikan hingga kini.
Biawak ini biasanya ditemukan di sepanjang aliran Sungai Serayu, tepatnya di bawah Jembatan Menyawak, yang berada sekitar 100 meter ke arah timur dari tugu patung biawak tersebut.
"Kenapa disebut jembatan menyawak ya karena di situ jadi habitat endemik terbanyak satwa biawak. Untuk lebih mengenal itu makanya kita bangun Tugu Krasak Menyawak," terangnya, dikutip dari Tribun Jateng pada Selasa (22/4/2025).
Tidak hanya itu di tempat ini juga memiliki nilai sejarah.
Tempat ini menjadi saksi peristiwa sejarah berlangsungnya agresi militer Belanda pertama yang terus dikenang hingga saat ini.
"Waktu itu agresi militer Belanda pertama itu terjadi pertempuran antara tentara Sekutu NICA dengan tentara Jepang itu berlangsung di tugu menyawak ada di belakang kita, di jembatan menyawak," jelasnya.
Secara fisik tugu patung biawak ini memiliki tinggi 7 meter dengan lebar 4 meter.
Tampak secara kasat mata patung biawak berwarna hitam dengan corak kuning sedang merayap di sebuah batu dengan lidah yang menjulur keluar dan menoleh ke arah kiri.
Sebetulnya pengerjaan tugu ini masih belum selesai sepenuhnya, masih ada finishing dan penambahan pada area di sekitarnya seperti taman dan bangku-bangku untuk menambah keestetikannya.
Meskipun begitu tugu ini berhasil menarik perhatian masyarakat.
Tidak sedikit pengguna jalan yang sengaja berhenti untuk berfoto dan mengabadikan gambar Tugu Krasak Menyawak ini.
"Peletakan batu pertama di tanggal 3 Februari 2025 dan selesai tepat satu setengah bulan. Tapi rencananya akan ada penambahan lainnya," imbuhnya.
Selain bentuk patungnya yang dipuji, banyak beredar luas terkait anggaran pembuatannya yang diisukan menggunakan anggaran dana desa senilai Rp 50 juta.
Baca juga: Viral! Satpol PP Balangan Temukan Uang Rp 50.000 Berserakan, Pemiliknya Ditemukan Setelah Pencarian
Mengklarifikasi hal tersebut, Kepala Desa Krasak, Supinah menuturkan kabar tersebut tidaklah benar.
"Saya klarifikasi itu bukan dari anggran desa, itu dari anggaran CSR dari kabupaten dan dibantu swadaya dari masyarakat seperti gotong-royongnya dan konsumsi selama pembangunannya," ucapnya saat ditemui Tribun Jateng di kantor desa setempat.
Sementara itu di tempat yang berbeda Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat juga menyampaikan terkait dengan anggaran pembuatan tugu tersebut juga bukan berasal dari APBD kabupaten melainkan bantuan dari BUMD di Kabupaten Wonosobo.
"Kita coba wujudkan keinginan masyarakat. Pemerintah daerah kan enggak punya duit. Kami terus terang tidak anggarkan lewat APBD. Justru kami mencoba memantik, menyentuh teman-teman BUMD, yuk gotong royong, kemudian itu bisa terealisasi," ucapnya.
Bupati mengapresiasi betul hasil tugu biawak yang dibangun mendapatkan perhatian positif dari masyarakat luas dan dapat mengangkat nama Wonosobo.
Tidak hanya itu ia juga berterima kasih kepada seniman asli Wonosobo Arianto yang telah mendedikasikan waktu dan tenaga untuk membuat karya yang luar biasa ini.
"Kami percayakan kepada Mas Ari, saya percaya beliau bisa mewujudkan apa yang menjadi keinginan masyarakat dan pemerintah kabupaten. Termasuk lukisan bupati-bupati di pendopo ini semua produknya Mas Ari, dan bagus-bagus," tuturnya.
Tribun Jateng bertemu dengan seniman yang membuat tugu biawak ini.
Arianto yang akrab di sapa Ari ini rupanya lama berkecimpung pada dunia seni lukis yang dulunya mengenyam bangku kuliah di ISI Surakarta.
Seiring berjalannya waktu, secara otodidak ia mulai belajar membuat patung hingga karya terbaiknya dapat terkenal seperti saat ini.
Terkait besaran nominal pembuatan tugu biawak ini ia pun enggan menyebut angka pastinya, ia mengatakan tidak sampai menembus angka Rp 1 miliar.
"Saya sebagai seniman itu sebetulnya kurang etis menyebut nominal. Kalau tahu prosesnya ini saja saya ngawali sampai ibaratnya berhutang. Kalau kok ditulis Rp 50 juta, uh banyak sekali. Saya didawuhi Bupati dan dana seadanya saya pasti buat semampu saya. Misal saya dikasih Rp 1 miliar, 4 penjuru mata angin tak bangun, serius," ucapnya.
Diceritakannya dalam membuat tugu patung biawak ini ia rela membeli biawak sungguhan untuk diobservasi agar karya yang akan dibuatnya dapat betul-betul sesuai aslinya.
Ia mengungkapkan kesulitan dalam membuat seni patung adalah menciptakan ruh dalam patung tersebut agar bisa dinikmati orang yang melihat.
"Jadi karya sebagus apapun ketika tidak punya ruh, sel, ataupun jiwa ya kurang. Dalam karya itu ya menurut saya seperti orang cantik tapi juga harus yang smart. Jadi semoga karya-karya yang nanti tercipta ya cantik, ya pintar," terangnya.
Ia berharap ke depannya dapat membuat patung kembali dengan karya yang lebih megah dari ini dan ia dedikasikan karyanya untuk Kabupaten Wonosobo tercinta.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tugu Biawak Wonosobo Viral Disebut Mirip Asli, Ternyata Tanpa Anggaran APBD, Sosok Pembuat Disoroti,
Viral Video Guru di Pesawaran Diduga Intimidasi dan Hampir Cekik Murid saat Upacara Bendera |
![]() |
---|
3 Aturan Kibarkan Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Pakar: Jangan Lebih Tinggi dari Merah Putih |
![]() |
---|
Makna Bendera One Piece, Viral Dikibarkan Jelang 17 Agustus 2025, Ini Kata Pakar hingga DPR |
![]() |
---|
Viral Tren Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 RI, Apa Artinya? |
![]() |
---|
Identitas Pria Viral Ngaku Dokter Tinggal di Kolong Jembatan Terbongkar, Ini Fakta Sebenarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.