Berita Viral

Tugu Biawak Wonosobo Viral, Mirip Asli dan Bikin Penasaran, Tanpa Anggaran APBD

Potret Tugu Biawak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi sorotan dan viral di media sosial.

Editor: Rizka Desri Yusfita
Tribun Jateng/Imah Masitoh
TUGU BIAWAK: Penampakan tugu patung biawak bernama Tugu Krasak Menyawak yang berlokasi di jalur Wonosobo-Banjarnegara turut Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Senin (21/4/2025). Tugu ini viral lantaran memiliki bentuk yang dinilai mirip dengan biawak sungguhan dan disebut-sebut dibangun dengan anggaran yang tidak fantastis. 

TRIBUNPADANG.COM - Potret Tugu Biawak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi sorotan dan viral di media sosial.

Kepopulerannya bermula setelah banyak yang membandingkan tugu ini dengan Tugu Penyu di Sukabumi.

Viralnya tugu tersebut tidak hanya karena bentuknya yang sangat mirip dengan biawak asli, tetapi juga karena perbedaan anggaran pembuatannya yang cukup signifikan.

Tugu yang terletak di jalur Wonosobo-Banjarnegara, tepatnya di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, ini mendapat perhatian karena tampilannya yang sangat mirip dengan biawak hidup.

Proyek pembuatan tugu ini diprakarsai oleh pemuda Karang Taruna setempat dan dipimpin oleh seorang seniman asli Wonosobo, Arianto.

Baca juga: Viral, Siswa SD Berjuang Lewati Jalan Rusak dan Berlumpur, Harapkan Perbaikan dari Bupati Bungo

Ahmad Gunawan Wibisono, Ketua Karang Taruna Kecamatan Selomerto, menjelaskan asal-usul ide pembuatan tugu tersebut.

Ia menyebut tugu ini diberi nama Tugu Krasak Menyawak, dengan "menyawak" dalam bahasa Jawa yang berarti biawak.

Reptil biawak memang telah lama menjadi bagian dari identitas masyarakat Desa Krasak Wonosobo, dan habitatnya sudah ada sejak zaman dahulu serta terus dilestarikan hingga kini.

Biawak ini biasanya ditemukan di sepanjang aliran Sungai Serayu, tepatnya di bawah Jembatan Menyawak, yang berada sekitar 100 meter ke arah timur dari tugu patung biawak tersebut.

"Kenapa disebut jembatan menyawak ya karena di situ jadi habitat endemik terbanyak satwa biawak. Untuk lebih mengenal itu makanya kita bangun Tugu Krasak Menyawak," terangnya, dikutip dari Tribun Jateng pada Selasa (22/4/2025).

Tidak hanya itu di tempat ini juga memiliki nilai sejarah. 

Tempat ini menjadi saksi peristiwa sejarah berlangsungnya agresi militer Belanda pertama yang terus dikenang hingga saat ini.

"Waktu itu agresi militer Belanda pertama itu terjadi pertempuran antara tentara Sekutu NICA dengan tentara Jepang itu berlangsung di tugu menyawak ada di belakang kita, di jembatan menyawak," jelasnya.

Secara fisik tugu patung biawak ini memiliki tinggi 7 meter dengan lebar 4 meter.

Tampak secara kasat mata patung biawak berwarna hitam dengan corak kuning sedang merayap di sebuah batu dengan lidah yang menjulur keluar dan menoleh ke arah kiri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved