Ekonomi

Pakar Ekonomi UNAND: Tarif Impor Trump Ancam Ekonomi Indonesia: Dampak, Respons & Langkah Strategis

Kebijakan tarif impor terbaru yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, awal April 2025 menimbulkan gelombang kekhawatiran di kalangan pe

|
Editor: Emil Mahmud
Dok.Tribunpadang.com/Rima Kurniati
MOMENTUM JUMPA PERS - Akademisi Universitas Andalas (Unand) Bidang Ilmu Ekonomi, Hefrizal Handra (kiri) bersama Rektor Unand, Efa Yonnedi (tengah) serta Dosen Fakultas Hukum Unand, Khairul Fahmi melakukan sesi foto bersama. Mereka hadir dalam satu kesempatan jumpa pers belum lama ini di Kampus Limau Manis, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

Namun, perlu kewaspadaan agar defisit anggaran tetap terkendali, terutama jika pelemahan ekonomi global berdampak pada penerimaan pajak.

Di sisi moneter, Bank Indonesia dituntut untuk menjaga stabilitas nilai tukar melalui intervensi pasar yang terukur dan pengelolaan cadangan devisa yang bijak.

Penyesuaian suku bunga pun harus dilakukan dengan cermat untuk menjaga keseimbangan antara mendorong pertumbuhan dan menjaga stabilitas harga.

“Koordinasi erat antara otoritas fiskal dan moneter menjadi kunci. Tanpa itu, respons kita bisa tidak sinkron dan justru memperbesar volatilitas,” pungkas Dr Hefrizal Handra.

Menuju Ketahanan Ekonomi Nasional

Di tengah badai kebijakan proteksionis global, strategi kebijakan Indonesia tidak cukup hanya bersifat reaktif. Diperlukan pendekatan jangka menengah yang adaptif, komunikasi kebijakan yang konsisten, serta penguatan basis ekonomi domestik untuk memperkuat ketahanan nasional.

Kebijakan tarif Trump mungkin dibuat demi menyehatkan ekonomi Amerika, namun dampaknya telah merambat melintasi batas negara.

Indonesia harus bersiap, tidak hanya bertahan, tetapi juga bangkit lebih tangguh dalam peta ekonomi global yang terus berubah.(rel)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved