Idul Fitri 2025

Contoh Khutbah Jumat Awal Syawal 2025: Meraih Pahala Berlimpah Melalui Puasa Syawal

Simak contoh khutbah Jumat bulan Syawal 2025 yang dapat menginspirasi umat untuk terus menjaga semangat ibadah dan meningkatkan kualitas diri...

Editor: Rizka Desri Yusfita
TribunPadang.com/canva
KHUTBAH JUMAT: Simak contoh khutbah Jumat bulan Syawal 2025 

TRIBUNPADANG.COM - Simak contoh khutbah Jumat bulan Syawal 2025 yang dapat menginspirasi umat untuk terus menjaga semangat ibadah dan meningkatkan kualitas diri setelah merayakan Idul Fitri. 

Khutbah ini berfokus pada pentingnya memanfaatkan bulan Syawal sebagai waktu untuk memperbaiki amal ibadah dan memperkuat hubungan dengan Allah serta sesama umat. 

Dalam khutbah ini, khatib mengingatkan kita untuk tidak hanya merayakan kemenangan dengan kegembiraan sesaat, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan amalan baik yang telah dilaksanakan selama bulan Ramadan.

Baca juga: Khutbah Jumat Akhir Ramadhan 2025: Meningkatkan Ibadah dan Kesadaran Sosial di Hari Raya

Khutbah Jumat

Meraih Pahala Berlimpah di Puasa Syawal
Khutbah I


الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat kembali berkumpul di masjid pada hari yang mulia ini untuk melaksanakan ibadah Shalat Jumat. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Bulan Ramadhan telah berlalu, namun kenangan indahnya masih terpatri dalam hati kita. Kini, kita memasuki bulan Syawal, bulan yang penuh dengan kegembiraan dan keutamaan. Salah satu keutamaan bulan Syawal adalah dianjurkannya untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal selama enam hari.

Dalam hadits riwayat Imam Muslim menyebutkan anjuran Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal, setelah kita selesai menjalankan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan. Keutamaan puasa Syawal ini begitu luar biasa. Puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas dengan pahala yang setara dengan pahala puasa selama setahun penuh.


الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat kembali berkumpul di masjid pada hari yang mulia ini untuk melaksanakan ibadah Shalat Jumat. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Bulan Ramadhan telah berlalu, namun kenangan indahnya masih terpatri dalam hati kita. Kini, kita memasuki bulan Syawal, bulan yang penuh dengan kegembiraan dan keutamaan. Salah satu keutamaan bulan Syawal adalah dianjurkannya untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal selama enam hari.

Dalam hadits riwayat Imam Muslim menyebutkan anjuran Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal, setelah kita selesai menjalankan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan. Keutamaan puasa Syawal ini begitu luar biasa. Puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas dengan pahala yang setara dengan pahala puasa selama setahun penuh.

قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ، شَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ ، وَصَامَ سِتَّةَ أيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ ، وَذَلِكَ تَمَامُ سَنَةٍ

Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan selama sebulan, pahalanya seperti sepuluh bulan, dan siapa yang berpuasa enam hari setelah Idul Fitri (Syawal), maka ia telah menyempurnakan puasanya selama setahun," [HR. Ibnu Majah].

Ibnu Qudamah mengatakan dalam al-Mughni penjelasan hadits ini adalah bahwa setiap kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Satu bulan puasa Ramadhan setara dengan sepuluh bulan, dan enam hari puasa Syawal setara dengan enam puluh hari. Sehingga totalnya menjadi dua belas bulan, yang merupakan satu tahun penuh.

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah Keutamaan puasa Syawal ini menunjukkan bahwa amal ibadah di bulan Syawal memiliki nilai yang tinggi. Meskipun hanya enam hari, pahalanya setara dengan puasa selama setahun penuh. Hal ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan meraih pahala yang berlipat ganda. Simak penjelasan Ibnu berikut:

يَعْنِي أَنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا ، فَالشَّهْرُ بِعَشَرَةٍ وَالسِّتَّةُ بِسِتِّينَ يَوْمًا . فَذَلِكَ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، وَهُوَ سَنَةٌ كَامِلَةٌ

Artinya: "Maksudnya satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa. Maka sebulan menjadi sepuluh bulan, dan enam hari menjadi 60 hari [2 bulan], sehingga menjadi satu tahun penuh [12 bulan]. Maka, ada dua belas bulan dalam setahun, yang merupakan satu tahun penuh."

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Selanjutnya, dalam riwayat dari Ibnu Umar, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan keutamaan lain puasa Syawal adalah orang yang melaksanakan puasa enam hari akan diampuni semua dosanya. Keutamaan ini menjadi motivasi yang kuat untuk tidak melewatkan kesempatan meraih pahala yang besar. Dengan menjalankan puasa Syawal, umat Islam tidak hanya menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan, tetapi juga dapat mensucikan diri dari dosa-dosa yang telah diperbuat.

Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar tersebut berbunyi:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ خَرَجَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dan mengikutinya dengan enam hari Syawal, maka dia keluar dari dosa-dosanya seperti hari dia dilahirkan oleh ibunya."

Adapun maksud "keluar dari dosa-dosa seperti hari dia dilahirkan oleh ibunya" adalah diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Ini merupakan ganjaran yang luar biasa bagi orang yang mau bersusah payah menjalankan puasa di bulan Syawal.

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Dengan demikian, marilah kita manfaatkan kesempatan emas ini untuk meraih pahala yang besar dan mensucikan diri dari dosa-dosa dengan menjalankan puasa Syawal selama enam hari setelah Idul Fitri. Pun semoga kita menjadi orang yang takwa, yang konsisten beramal kebajikan pasca Ramadhan.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ الآيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذي وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ


أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Teks Khutbah Jumat Awal Syawal: Meraih Pahala Berlimpah di Puasa Syawal, 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved